TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penyiaran stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation atau ABC, Justin Milne, mengundurkan diri. Keputusan ini diambil setelah muncul dugaan Milne mendapat tekanan dari pemerintah untuk mencopot seorang wartawan senior di ABC.
“Tujuan saya adalah menjaga kepentingan perusahaan. Jelas ini bukan hal yang baik bagi setiap orang untuk bekerja di tengah badai yang sedang berlangsung. Jadi saya ingin memberikan sebuah ruang,” kata Milne.
Baca: Wahyu Muryadi Keluar dari Forum Pemred
Kepergian Milne terjadi beberapa hari setelah ABC memecat mantan Direktur Utara ABC, Michelle Guthrie. ABC dalam keterangannya mengatakan Guthrie diberhentikan di tengah-tengah kekhawatiran soal kepemimpinannya. ABC adalah perusahaan media yang didanai oleh pemerintah Australia, tetapi telah menjadi badan independen.
Milne diduga pernah mengirimkan surat kepada Guthrie mendesak agar salah wartawan ABC, Emma Alberici, dipecat. Sebab pemerintah Australia tak menyukai Alberici.
Baca: Tanggapan Pemred Koran Tempo Dilaporkan SOKSI ke Dewan Pers
Dikutip dari Reuters pada Kamis, 27 September 2018, surat-surat elektronik Milne yang bocor menjelaskan soal kemungkinan adanya penghentian pendanaan jika tidak menyingkirkan wartawan senior yang peliputannya telah membuat pemerintah Australia marah. Wartawan senior itu meliput soal kebijakan pajak ABC.
“Kami tersiksa. Saya kira ini gampang. Singkirkan dia,” tulis Milne dalam e-mailnya yang bocor dan dipublikasi The Sydney Morning Herald, Kamis, 27 September 2018.
Pemerintahan Australia yang konservatif secara tradisional beberapa kali mencopot kepala ABC yang dianggap beraliran sayap kiri. Situasi ini diperparah dengan pemangkasan anggaran pada tahun ini.
Kisruh di ABC ini telah memancing reaksi publik. Australia mengatakan akan melakukan penyelidikan internal. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyangkal pendahulunya, Malcom Turnbull, telah berupaya menancapkan pengaruhnya di ABC.