Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beli Senjata Rusia, Cina Desak Amerika Cabut Sanksi Atas Militer

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
Iklan

TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina mendesak pemerintah Amerika Serikat menarik sanksi atas militer Cina terkait dengan pembelian sejumlah senjata canggih Rusia, atau akan menghadapi konsekuensinya.

Baca: Beli Senjata ke Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika Serikat

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, mengungkapkan kemarahan besar Beijing atas sanksi Amerika itu dalam jumpa pers rutin pada Jumat, 21 September 2018.

“Kami mendesak dengan kuat Amerika untuk segera mengkoreksi kesalahannya dan membatalkan apa yang disebut sebagai sanksi,” kata Geng Shuang, seperti dilansir media Cina, CGTN, pada Jumat, 21 September 2018.

Geng mengatakan kebijakan Amerika ini telah secara serius melanggar basis norma hubungan internasional serta merusak hubungan Amerika dan Cina serta hubungan militer kedua negara.

Baca: Beli 5 Senjata Modern Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika

Media Sputnik asal Rusia melansir Geng juga mengatakan, "Pemerintah Cina mengekspresikan kemarahan yang besar terkait dengan tindakan itu dan telah membuat respons yang kuat.”

Geng menuturkan kerja sama militer Cina dan Rusia dalam bidang pertahanan tidak melanggar hubungan internasional dan tidak diarahkan kepada negara ketiga. Dia menambahkan, Beijing bakal meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan Moskow meskipun ada sanksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dilansir Reuters pada Kamis, 20 September 2018, seorang pejabat Amerika mengatakan kepada jurnalis bahwa Amerika telah mengenakan sanksi kepada Departemen Pengembangan Peralatan Cina dan direkturnya, Li Shangfu.

Untuk pertempuran udara, pesawat tempur Su-35 dapat dipersenjatai dengan rudal udara ke udara yang canggih, yaitu Vympel R-27 (AA-10 Alamo), rudal udara ke udara jarak menengah R-77 atau R-77-1 (AA-12 Acher), dan rudal udara ke udara jarak pendek dipandu infra merah R-73E (AA-11 Archer). pepnews.com

Baca: Jack Ma Sayangkan Perang Dagang Amerika, Minta Cina Fokus Ekspor

Hal tersebut karena lembaga itu telah melanggar Undang-Undang Countering Americas Adversaries Through Sanctions Act atau CAATSA. Undang-undang ini dilansir pada 2017 sebagai respons atas intervensi Rusia dalam pemilu Presiden Amerika 2016 untuk memenangkan Donald Trump, yang belakangan terpilih sebagai presiden. Rusia membantah tudingan dan menyebutnya absurd.

Pasca-pengumuman sanksi dari Amerika, Menteri Industri dan Teknologi Informasi Cina Miao Wei mengumumkan percepatan negosiasi kerja sama dengan Rusia untuk pengembangan helikopter angkut berat. Pada Mei 2016, perusahaan helikopter dari Rusia, Rostec, dan Avic, dari Cina, bersepakat membuat helikopter dengan bobot angkut 38,2 ton.

Baca: PM Cina Bantah Devaluasi Yuan untuk Lawan Perang Dagang Amerika

Rusia dan Cina negara disebut bersepakat mengerjakan proyek pembuatan pesawat penumpang dengan bodi lebar, CR929.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

14 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

23 jam lalu

Logo PWI. Istimewa
Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.