TEMPO.CO, Jakarta - Dua agen Rusia yang diduga memata-matai laboratorium kimia milik Swiss telah ditangkap di Belanda dan dikembalikan ke Rusia pada awal tahun ini.
Pemerintah Swiss, Belanda dan Inggris bekerja sama untuk menggagalkan rencana dua agen Rusia memata-matai laboratorium Spiez, dekat Bern, Belanda. Di laboratorium ini, para ahli meneliti senjata nuklir, biologi, dan kimia, seperti dikutip dari Reuters, 14 September 2014.
Baca: Maria Butina Dituduh Agen Intelijen Rusia Diadili di AS
Laboratorium milik Swiss ini menganalisa dugaan gas beracun yang ditempatkan di Idlib, Suriah, dan juga menganalisa sampel dari racun saraf Novichok. Inggris menuduh dua agen Rusia mencoba membunuh mantan agen ganda, Sergei Skripal dan anak perempuannya di Salisbury, Inggris.
Menurut Kepala Komunikasi Laboratorium Spiez, laboratorium dengan keamanan yang ketat telah menjadi sasaran para peretas. Namun para peretas gagal mencuri data. “Tidak ada data yang diambil,”ungkapnya.
Federal Intelligence Service (FIS), Swiss, telah membenarkan keikutsertaannya dalam operasi penggagalan dua agen Rusia ini.
Baca: Putin: 2 Tersangka Racun Saraf Novichok Warga Sipil Rusia dan...
“Dengan mitra Belanda dan Inggris, dapat menghentikan tindakan illegal terhadap bagian penting dari infrastruktur Swiss,” katanya.
Laporan Surat kabar Swiss, Tages Anzeiger mengatakan kedua tersangka itu bukan pria yang sama dalam tuduhan percobaan pembunuhan Sergei Skripal, mantan agen ganda Rusia-Inggris dan putrinya, Yulia.
Pemerintah Swiss telah mendapatkan laporan terhadap kasus agen Rusia di laboratorium pengujian kimia dan memberitahukan bahwa Jaksa Agung Swiss sedang menyelidikinya.
REUTERS | SWISSINFO.CH | AQIB SOFWANDI