TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan, 2 tersangka percobaan pembunuhan agen ganda Sergei Skripal dan anaknya, Yulia dengan racun saraf Novichok di Salisbury, Inggris merupakan warga sipil Rusia.
Baca: Jurnalis AS Peraih Pulitzer Bela Rusia Soal Racun Novichok
“Rusia telah menemukan dua orang itu, bahwa mereka adalah warga sipil, dan tidak ada yang istimewa atau catatan kriminal tentang mereka. Saya berharap mereka akan maju dan berbicara terkait kisah mereka,” ungkap Putin, berbicara di Forum Ekonomi Timur di kota pelabuhan Rusia, Vladivostok, 12 September 2018 seperti dikutip dari Telegraph.
Putin berharap kepada kedua pasangan tersebut untuk dapat keluar dan berbicara tentang diri mereka sendiri, yang lebih baik diketahui oleh semua orang. “Saya jamin, kita akan segera lihat.”
Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]
Baca: Inggris Pastikan Racun Saraf Dibuat di Rusia
Mengutip Al Jazeera, Putin juga meminta kedua pria warga Rusia yang kini berstatus tersangka oleh jaksa Inggris untuk berbicara dengan jurnalis.
Putin menanggapi klaim Inggris yang mengatakan mereka termasuk anggota badan intelijen militer Rusia.
“Mereka tentu saja adalah warga sipil, saya ingin mengajukan banding terhadap mereka dan akan melakukan konferensi pers,” ujar Putin.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pekan lalu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov adalah perwira dari dinas intelijen militer Rusia, GRU.
Baca: Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya
Badan penuntut umum utama Inggris kini menghadapi tekanan karena Rusia tidak mengizinkan ekstradisi terhadap warga negaranya.
Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov pada Kamis, 6 September dijadikan tersangka pembunuhan agen ganda Sergei Skripal dan dan anak perempuannya dengan racun saraf Novichok pada 4 Maret lalu.
REUTERS | TELEGRAPH | AQIB SOFWANDI