TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengkonfirmasi telah melancarkan serangan udara ke sejumlah kantong-kantong perlindungan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu, 14 Juli 2018. Serangan itu dipicu oleh serangan kelompok Hamas yang lebih dulu melontarkan puluhan roket ke wilayah Israel
Dua remaja Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza dan tiga warga Israel mengalami luka-luka akibat serangan sebuah roket yang mendarat di kediaman para korban. Militer Isreal menegaskan pihaknya fokus menghancurkan kantong-kantong perlindungan Hamas dan memperingatkan kepada warga sipil di Gaza agar menjauh dari target mereka.
"Militer Israel melancarkan serangan udara paling menyakitkan kepada Hamas sejak 2014 dan kami akan meningkatkan kekuatan serangan kami sebanyak yang diperlukan," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari abcnews.go.com pada Minggu, 15 Juli 2018.
Baca: Hamas Hujani Roket, Israel Balas dengan Serangan Udara
Asap membumbung saat militer Israel menyerang Kota Gaza, 30 Mei 2018. Militer Israel menyatakan bahwa serangan itu menargetkan gudang drone, tempat pembuatan roket, dan pangkalan militer Hamas di Jalur Gaza. AP Photo/Adel Hana
Baca: Otoritas Palestina Menahan 55 Pendukung dan Aktivis Hamas
Sebelumnya pada Sabtu malam, 14 Juli 2018, lewat bantuan mediasi Mesir, kelompok Hamas dan Jihad Islam di Gaza, mengumumkan sudah sepakat melakukan gencatan senjata. Namun sampai Minggu pagi, masih terdengar roket-roket diluncurkan dari wilayah selatan Israel sehingga masih belum jelas apakah gencatan senjata ditangguhkan.
Sejumlah saksi mata mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menjatuhkan empat bom pada sebuah gedung yang masih dalam tahap pembangunan dekat sebuah pos polisi. Salah satu komandan pasukan Israel, Jonathan Conricus, mengatakan pihaknya menyasar 40 target terkait kelompok Hamas, diantara terowongan, pusat-pusat logistik dan kantor pusat Hamas.
Conricus menegaskan ketegangan yang terjadi ini dipicu oleh serangan roket Hamas yang terus-menerus sehingga menciptakan kekerasan disepanjang perbatasan Israel-Palestina hingga menghancurkan menghancurkan lahan pertanian dan cagar alam Israel.