TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mengalami suhu tertinggi pada 2018 ini. Pada April 2018, suhu di ibu kota London tercatat 29.1 derajat Celcius dan diprediksi akan mencapai 30 derajat Celcius.
Serangan suhu panas ini dikatakan badan meteorology Inggris sebagai gelombang udara panas karena melebihi suhu Gurun Sahara selama seminggu.
Rekor suhu tertinggi di Inggris pada tahun ini diprediksi terjadi pada Juni, dengan suhu sekitar 35.6 derajat Celcius. Suhu tertinggi pernah menyerang kota London pada 29 Juni 1957 dan Southampton pada 28 Juni 1976.
Baca: Ini Alasan India dan Arab Alami Suhu Panas Ekstrem
“Kami berharap pada satu titik suhu tersebut akan memecah rekor suhu sebelumnya. Cuaca akan tetap kering dan dinaungi matahari di beberapa daerah. Suhu tertinggi akan terukur pada beberapa daerah,” kata pengamat cuaca Met Office, Sophie Yeomans, dilansir dari I News.
Ia menambahkan suhu akan mendekati angka 30 derajat Celcius pada Selasa atau Rabu depan lebih tepatnya. Di beberapa daerah seperti Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, akan bertahan pada suhu sekitar 20 derajat Celcius hingga seminggu ke depan.
Baca: Gelombang Panas di India, 1.826 Orang Tewas
“Tekanan udara yang tinggi sudah memasuki wilayah dan akan bertahan hingga akhir minggu depan. Tekanan udara tinggi memberi dampak pada kekeringan dan sinar matahari menyengat pada tahun ini. Suhu akan semakin naik tiap harinya,” kata presenter Met Office Alex Deakin, dilansir dari News Shopper.
Para pengamat cuaca menilai cuaca Inggris akan melampaui angka 30 derajat Celcius, tepatnya pada suhu 32 derajat Celcius. Kondisi ini diprediksi akan bertahan hingga awal Juli 2018.
Suhu udara yang tinggi menyebabkan penyerbukan tanaman lebih tinggi. Kondisi ini memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang mengidap alergi serbuk, hingga menyebakan banyaknya demam serbuk di Inggris.
Selain berbahaya bagi penderita alergi serbuk, sinar matahari menyengat sepanjang hari membahayakan kesehatan kulit. Para ahli menyarankan masyarakat agar rajin mengoleskan krim tabir surya agar kulit tidak terganggu bahaya sinar ultraviolet (UV).
Peneliti dari Public Health England, Owen Landeg, menyarankan bahwa dalam kondisi cuaca panas ini, saat bagi keluarga memikirkan hal yang tepat dalam menjaga kesehatan bersama selagi menikmati liburan musim panas. Untuk para orang tua, disarankan untuk menyadari kekebalan tubuhnya kurang prima. Sedangkan untuk anak-anak, agar berhati-hati karena udara panas di Inggris dapat membahayakan kesehatan mereka.
I NEWS | INDEPENDENT | NEWS SHOPPER | DAILY STAR | AUDREY ANGELICA LOHO