TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Republik Czech membatalkan keputusannya memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang dikuasai Israel.
Baca: Amerika Serikat Pindah Kedutaan Besar ke Yerusalem Mei 2018
"Republik Czech, sahabat Israel di Uni Eropa, terpaksa membatalkan keputusannya untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, akan mempertimbangkan pemindahannya ke tempat lain," ujar pernyataan pemerintah Czech yang dimuat di surat kabar Israel Hayom dan dikutip Middle East Monitor, 23 April 2018.
Adeeb Joudeh (L), seorang Muslim yang dipercaya sebagai penjaga kunci Gereja Makam Yesus, berdiri di depan pintu gereja yang tertutup, di Kota Tua Yerusalem, 25 Februari 2018. Gereja ini akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. REUTERS
Menurut surat kabar ini, keputusan Prague tersebut sebagai hasil tekanan dari Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini dan beberapa negara kunci di UniE ropa termasuk Jerman dan Prancis.
Baca: Menyusul Amerika Serikat, Rumania Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Tekanan terhadap Prague dilakukan agar kebijakan Uni Eropa sejalan dengan kebijakan anggotanya. Uni Eropa tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Prague mengikuti keputusan Presiden Amerika Serikat Donadl Trump yang memutuskan memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 15 Mei lalu, bersamaan dengan peringatan 70 Tahun warga Palestina terusir dari negeri kelahirannya yang dikenal sebagai Nakba Day dan Israel kemudian menguasai kawasan itu.