Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif- Wakil Menlu Polandia: Kami Tak Berpaling dari Suriah

image-gnews
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Polandia, Marek Magierowski. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Polandia, Marek Magierowski. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belum genap empat bulan menjadi anggota tidak tetap, Polandia telah bersuara lantang di Dewan Keamanan PBB. Pada 8 April lalu, Polandia dan delapan negara anggota lainnya menyerukan sidang darurat tentang laporan serangan senjata kimia di Suriah.

"Serangan kimia adalah pelanggaran hukum internasional. Kami mengutuk terjadinya serangan senjata kimia di Suriah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marek Magierowski kepada Tempo di sela lawatannya di Jakarta, Kamis, 12 April 2018.

Bersama Wakil Menteri Energi Grzegorz Tobiszowski, Magierowski mengajak 15 delegasi pebisnis Polandia--kebanyakan dari sektor energi dan pertambangan ke Indonesia pada 11-12 April 2018.

"Sektor ini penting karena sebagian besar ekonomi Polandia bergantung pada ekstraksi batu bara dan produksi energi dari batu bara," ujarnya.

Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo di Beijing, Cina, 14 Mei 2017. Jokowi mendorong kerja sama maritim hingga pembukaan rute penerbangan Jakarta-Warsawa. Biro Pers Sekretariat Presiden.

Baca: Setelah Dikritik, Polandia Terima 60 Keluarga Kristen Suriah

Magierowski menerima wartawan Tempo Mahardika Satria Hadi di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Dalam sebuah wawancara selama 25 menit, pria kelahiran 12 Februari 1971 di Bystrzyca Kodzka, berbagi cerita tentang hubungan bilateral kedua negara dan krisis akibat pengungsi yang melanda Eropa, hingga desakan Polandia kepada Dewan Keamanan PBB untuk bertindak dalam menyikapi penggunaan senjata kimia di Suriah.

"Komunitas internasional harus dengan suara bulat mengutuk kekejaman semacam ini di Suriah terlepas dari siapa yang sebenarnya melakukan itu," kata Magierowski, pernah menjadi jurnalis selama 20 tahun. Berikut petikan wawancaranya.

Apa sektor kerja sama yang dijajaki dalam pertemuan Anda dengan pejabat Indonesia?

Sektor pertambangan dan energi sangat penting bagi kami. Sebab, perekonomian Polandia sebagian besar bergantung pada ekstraksi batu bara dan produksi energi dari batu bara. Saya paham pro dan kontra yang menyertainya, terutama ketika menyangkut pembicaraan tentang perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Lalu apa solusi dari pemerintah Anda?

Kami mengembangkan teknologi hijau untuk memerangi emisi gas rumah kaca. Ada beberapa perusahaan Polandia yang akan mengekspor teknologi hijau itu, termasuk ke Indonesia yang juga menjadikan sektor pertambangan sebagai hal yang penting. Apalagi Indonesia, dengan 17 ribu pulau, ingin mencukupi kebutuhan energi sendiri. Ini yang kami tawaran untuk Indonesia.

Anda membawa delegasi pengusaha dari Polandia..

Saya mengajak 15 perusahaan. Ada satu perusahaan, JSW (Jastrzbska Spóka Wglowa S.A.), yang mengkhususkan diri dalam penambangan dan produksi batu bara. Mereka juga mengembangkan teknologi hijau yang tentunya sangat menarik bagi perusahaan Indonesia.

 Anda juga menjajaki sektor lain?

Kami ingin mengekspor lebih banyak makanan ke Indonesia, seperti halnya ke Cina, India dan negara-negara Asia lainnya. Sayangnya, pasar Asia tidak sebebas Uni Eropa. Ini salah satu topik yang saya bicarakan selama konsultasi politik dengan sejumlah pejabat Indonesia. Kami ingin pemerintah Indonesia membuka pasar untuk produk makanan Polandia.

Baca: Pascateror Brussels, Polandia Tolak Pengungsi

 Apa saja produk makanan yang diekspor?

Kami menawarkan makanan organik yang sehat, produk asla Polandia yang telah dikenal di seluruh dunia. Sayuran, buah, dan daging halal. Untungnya kami memiliki banyak perusahaan Polandia yang telah memperoleh izin untuk mengekspor makanan halal ke Indonesia.

Indonesia menghadapi konservatisme Islam yang tengah menguat. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?

Kebangkitan ekstremisme Islam tidak hanya terjadi di negara-negara muslim, tapi juga di Eropa, seperti Prancis, Jerman, negara-negara Skandinavia. Saya percaya Indonesia akan tetap menjadi contoh bagi banyak negara muslim, khususnya dari Timur Tengah. Sebab, pihak berwenang Indonesia memperlakukan penganut Katolik, Protestan, dan perwakilan agama lain dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apakah Polandia menghadapi fenomena serupa?

Untungnya kami tidak harus menghadapi masalah ekstremisme Islam. Kami tidak memiliki komunitas muslim seperti di Prancis. Di sisi lain, kekuatan sayap kanan populis di Polandia juga lemah. Jika Anda melihat jajak pendapat, dukungan untuk mereka bahkan tidak mencapai 0,5 persen. Tidak ada basis pemilih untuk partai sayap kanan yang anti-muslim di Polandia.

Bagaimana Anda menyikapi meruyaknya kekuatan sayap kanan di Eropa?

Kami prihatin dengan munculnya populisme sayap kanan di sejumlah negara di Eropa barat. Di Prancis, misalnya, ada Marine Le Pen, pemimpin Front National. Mereka memiliki pandangan ekstrem tentang Islam dan komunitas muslim di Prancis.

Seorang anak laki-laki membawa barang-barang di antara bangunan yang rusak akibat pertempuran di kota Douma, Suriah, 16 April 2018. REUTERS/Omar Sanadiki

Bagaimana dengan Polandia?

Saya sendiri seorang wakil dari pemerintah yang konservatif. Saya tidak akan pernah menyebut partai penguasa di Polandia saat ini sebagai partai sayap kanan atau kanan-jauh.

Berapa banyak populasi muslim di Polandia?

Sekitar 60 ribu orang, kurang dari 1 persen populasi. Kebanyakan mereka tinggal di timur laut Polandia. Namun mereka bukan kaum pendatang. Mereka telah turun-temurun selama 600 tahun dan telah hidup menyatu dengan masyarakat Polandia.

Jadi, negara Anda tidak menampung pendatang muslim?

Kami tidak menampung pendatang muslim dari negara-negara Arab. Namun kami memiliki sekitar satu juta imigran asal Ukraina yang tinggal dan bekerja di Polandia. Mereka imigran ekonomi yang berpindah bukan karena alasan politik. Pada 2017, Polandia menyerap lebih dari 60 persen imigran ekonomi yang tiba di Uni Eropa. Kebanyakan mereka dari Ukraina.

Baca: Di Inggris, Imigran Polandia Paling Produktif

Mengapa Polandia tidak menerima pengungsi dari negara-negara Arab?

Skema relokasi yang diajukan Komisi Uni Eropa tidak berhasil. Kami tidak ikut skema untuk menampung pengungsi dari negara-negara muslim itu. Kami mengusulkan untuk mengatasi masalah pada akarnya. Di Suriah, Libanon, Yordania, kami banyak membantu para pengungsi yang tinggal di kamp-kamp pengungsi. Kami menambah dana amal kemanusiaan dan bantuan pembangunan ke negara-negara itu. Kami tidak berpaling dari para pengungsi Suriah.

Ada berapa pengungsi yang dibebankan ke Polandia?

Komisi Uni Eropa meminta Polandia menampung 7.000 pengungsi. Ini sangat sulit bagi kami. Saya punya anekdot yang kerap dilontarkan Presiden Polandia Andrzej Duda. "Kita bisa menerima 7.000 pengungsi di tanah Polandia, tetapi apa yang harus kita lakukan dengan mereka? Haruskah kita menempatkan mereka di kamp-kamp detensi? Mereka orang-orang bebas yang dapat pindah ke negara lain, tidak ada batasan dalam wilayah Uni Eropa."

Mengapa Polandia menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas laporan serangan senjata kimia di Suriah?

Kami akan menjadi tuan rumah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Mei mendatang. Hukum internasional jadi prioritas kami. Serangan kimia adalah pelanggaran hukum internasional. Kami mengutuk serangan kimia di Suriah. Komunitas internasional harus dengan suara bulat mengutuk kekejaman semacam ini di Suriah, terlepas dari siapa yang sebenarnya melakukan itu.

Bagaimana Anda melihat konflik Suriah yang tak kunjung berakhir?

Kekerasan di Suriah harus dihentikan. Jika kita tidak berkomitmen untuk mengakhiri perang saudara di negara itu, kita tidak akan pernah dapat menangani krisis akibat pengungsi secara efisien, karena gelombang pendatang tidak akan pernah berakhir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

5 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

8 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

13 hari lalu

Asap mengepul yang di duga setelah serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024. REUTERS/Firas Makdesi
Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

13 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

14 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional


Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

14 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

16 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

18 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

Israel mengaku siap menghadapi serangan balasan dari Iran setelah terbunuhnya jenderal Garda Revolusi Iran di Suriah.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

19 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam