Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Senjata Kimia di Douma Suriah, Ini Kisah Saksi Mata

Reporter

image-gnews
Rasha Edlibi, warga yang selamat dari serangan gas beracun bersama anaknya saat berada di kamp pengungsian di Aleppo, Suriah, 17 April 2018. REUTERS/Mahmoud Hassano
Rasha Edlibi, warga yang selamat dari serangan gas beracun bersama anaknya saat berada di kamp pengungsian di Aleppo, Suriah, 17 April 2018. REUTERS/Mahmoud Hassano
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Muayad al-Dirani, masih mengingat jelas kejadian pada 7 April malam di kota Douma, Suriah. Ketika itu, pasien mulai berdatangan tak henti-hentinya ke rumah sakit. Para dokter dengan cepat melepas pakaian pasien-pasien yang baru datang itu dan meminta mereka berendam di air serta menyuntikkan atropine. 

“Orang-orang terlihat hilang harapan dan tidak tahu apa yang dilakukan,” kata Dirani, seorang fotografer, 20 tahun.

Baca: Tim Anti Senjata Kimia OPCW Terhalang Masuk ke Douma Suriah?

Limar dan Masa al-Qari, anak yang selamat dari serangan gas beracun saat berada di kamp pengungsian di Aleppo, Suriah, 17 April 2018. REUTERS/Mahmoud Hassano

Baca:Ahli OPCW Selidiki Serangan Senjata Kimia di Douma, Suriah  

Mengetahui peristiwa tak lazim ini, Dirani segera meraih kameranya, menggunakan masker dan berlari bersama tim gawat darurat ke area serangan senjata kimia. Sepanjang jalan menuju titik lokasi kejadian, Dirani melihat puluhan korban tewas laki-laki, perempuan dan anak-anak, bergelimpangan di jalan. Mereka yang tewas terlihat mencoba melarikan diri, tetapi tidak berhasil. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat tiba di tempat kejadian, Dirani menceritakan menemukan hampir 30 mayat dalam sebuah gedung. Mata-mata para korban tewas, melotot dan mulut mereka berbusa. Banyaknya mayat membuat dia dan tim penyelamat bahkan sulit berjalan. 

“Apa yang saya lihat dilokasi sangat mengerikan dan akan terus teringat. Mereka tidak akan terhapus dari ingatan saya,” kata Dirani, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis, 19 April 2018.     

Sementara itu, Rasha Edlibi, warga Douma yang selamat dari serangan menceritakan, senjata kimia yang berupa gas telah membuatnya sulit bernafas. Bukan hanya itu, matanya pun panas sehingga air mata terus mengalir dari kedua bola matanya. 

“Sampai sekarang, saya masih kesulitan bernafas dan kepala saya masih saja pusing,” kata Edlibi, ibu dua orang anak.   

Serangan senjata kimia di kota Douma pada 7 April 2018, telah berbuntut pada kemarahan Amerika Serikat. Negara Abang Sam itu menggandeng Inggris dan Prancis untuk merespon serangan senjata kimia di Douma dengan menembakkan rudal ke fasilitas-fasilitas militer Suriah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan senjata kimia, yang mematikan lebih dari 60 orang dan melukai ratusan orang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

4 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

8 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

13 hari lalu

Asap mengepul yang di duga setelah serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024. REUTERS/Firas Makdesi
Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

13 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

13 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional


Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

14 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

15 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

18 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

Israel mengaku siap menghadapi serangan balasan dari Iran setelah terbunuhnya jenderal Garda Revolusi Iran di Suriah.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

19 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam