TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Singapura menangkap seorang pria berusia 41 tahun karena membuat ancaman bom palsu pada maskapai penerbangan Scoot Tigerair yang terbang dari Singapura menuju Thailand.
Insiden itu bermula ketika pada Kamis siang, 5 April 2018, seorang pria pada penerbangan murah Singapura itu mengaku kepada pramugari ia memiliki bom di dalam tas bawaannya.
Baca: Ancaman Bom Teror Dua Pesawat di Brussels
Awak pesawat dengan nomor penerbangan TR634 langsung menghubungi pusat kontrol.
2 jet tempur Republik Singapura Air Force (RSAF) dikirim untuk menjemput pesawat yang berada di wilayah udara Laut Cina Selatan, sebelum mengawal pesawat kembali ke Bandara Changi.
Baca: Beri Ancaman Bom Agar Bos Tidak Ketinggalan Pesawat
Setelah mendarat di Bandara Changi , pihak berwenang langsung menyisir seluruh isi pesawat tersebut setelah mengamankan pria yang melakukan ancaman. Polisi yang juga menahan dua pria rekan si pengancam, namun tidak menemukan bom di dalam pesawat.
Manajemen Scot membenarkan tentang insiden itu dan mengatakan seluruh penumpang pesawat Airbus A320 yang berjumlah 173 orang dan 6 awak kabin selamat.
Baca: Ancaman Bom, EgyptAir Mendarat Darurat di Uzbekistan
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk tindak lanjut yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pelanggan kami," demikian pernyataan pihak Scoot, seperti dilansir South China Morning Post pada Jumat, 6 April 2018.
Polisi menjerat tersangka pengancam bom dalam pesawat Scoot Tigerair dengan Undang-undang Anti-Terorisme Singapura.