TEMPO.CO, Jakarta - Winnie Madikizela-Mandela, aktivis anti-apartheid dan mantan istri kedua Nelson Mandela meninggal dunia pada Senin 2 April 2018 waktu setempat. Juru bicara keluarga, Victor Dlamini dalam sebuah pernyataan mengatakan Madikizela-Mandela meninggal dunia dalam damai dengan dikelilingi anggota keluarganya.
Madikizela-Mandela meninggal dunia secara alami karena sakit. Jenis penyakitnya dirahasiakan. Masyarakat hanya mengetahui Madikizela-Mandela sudah lama menderita sakit, dimana anggota keluarganya terlihat keluar-masuk rumah sakit menemaninya berobat.
Baca: Nelson Mandela dan Tiga Wanita di Sekitarnya
Winnie Mandela. REUTERS/Wendy Schwegmann/File Photo
“Madikizela-Mandela meninggalkan sebuah warisan yang sangat besar dan seperti yang kami sampaikan dalam budaya Afrika, sebuah pohon raksasa sudah tumbang,” kata Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, usai melayat, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 3 April 2018.
Menurut Ramaphosa, Madikizela-Mandela adalah perempuan perkasa yang berada dalam perjuangan rakyat Afrika Selatan. Di bawah rezim apartheid Afrika Selatan, dia disiksa, dipenjara, dibuang dan diperlakukan sangat buruk.
Baca: 10 Fakta Tentang Nelson Mandela
Untuk mengenang jasa-jasanya, sebuah seremoni resmi akan digelar bagi Madikizela-Mandela pada 11 April 2018. Rencanannya, jasad Madikizela-Mandela akan dikebumikan pada 14 April 2018 di sebuah pemakaman nasional.
“Rakyat Afrika Selatan telah kehilangan seorang ibu, nenek, teman, pemimpin dan seorang ikon,” kata Ramaphosa.
Masyarakat Afrika Selatan berduka atas kepergian Madikizela-Mandela. Tak lama setelah kabar duka disiarkan pada Senin, 2 April 2018, sekitar 200 orang menyemut di pekarangan rumah Madikizela-Mandela di kota Soweto, Afrika Selatan. Mereka menyanyikan lagu dan tarian kesedihan.