TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Amerika Serikat yang bermukim di Inggris diungkapkan telah menjadi musuh nomor satu presiden Rusia, Vladimir Putin. Bill Browder, nama pria itu juga musuh publik paling terkenal di Rusia. Ia bertahun-tahun telah menjadi target pembunuhan dari Kremlin.
Dia mengaku bahwa keselamatannya semakin terancam, terutama setelah insiden racun saraf yang menyerang eks agen Rusia di Inggris, Sergei Skripal pada awal bulan ini.
Baca: Putin Buka Suara Soal Racun Syaraf terhadap Skripal, Ini Katanya
"Putin adalah penjahat yang lengkap. Semua orang yang berselisih dengannya beresiko dan saya lebih beresiko daripada lainnya," kata Browder, seerti dilansir USA Today pada 22 Maret 2018.
Menurutnya, Putin telah merencanakan berbagai macam cara untuk mencoba membunuhnya atau menculiknya. Browder berasal dari Chicago tetapi pada tahun 1998 memutuskan tinggal di Inggris.
Dia mengatakan pernah mendapat informasi tentang rencana Rusia di masa lalu untuk secara paksa membawanya ke Moskow. Beruntung dia mampu mengelaknya.
Browder, 53 tahun, adalah orang di belakang Undang-Undang Magnitsky, yang membawa pejabat Rusia yang terkait penipuan, penggelapan pajak, pelanggaran hak asasi manusia dan praktik korup lainnya ke penjara. Undang-Undang Magnitsky diadopsi di tujuh negara, termasuk Amerika Serikat pada tahun 2012.
Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia
Undang-undang Magnitsky diambil dari nama Sergei Magnitsky, akuntan pajak Rusia yang dipukuli sampai mati di penjara Moskow ketika bekerja untuk Browder. Dia ditahan terkait skandal dana investasi Hermitage Capital Management, perusahaan asing terbesar di Rusia sampai Browder diusir dari negara itu pada tahun 2005.
Magnitsky saat itu bersaksi bahwa pejabat Kremlin terlibat dalam konspirasi senilai 230 juta dolar karena mencuri pajak negara.
Setelah diusir, Browder kemudian mengadvokasi sanksi terhadap orang kaya Rusia yang dituduh melakukan kejahatan, banyak yang memiliki hubungan langsung dengan Putin. Sebagai tanggapan, Putin menyebut Browder sebagai pembunuh berantai.
Browder menerima banyak ancaman kematian setelah itu.
Baca: Intelijen, Diplomat, Pengusaha Rusia Tewas Misterius di Inggris
Pengadilan Rusia telah menghukumnya secara in absentia, karena berbagai kejahatan, termasuk mencuri miliaran uang Rusia yang ditujukan untuk Dana Moneter Internasional. Moskow telah meminta ekstradisinya dari Inggris.
Dalam satu wawancara dengan Newsweek 27 Oktober 2017, Browder mengatakan hanya 2 negara tempat dia nyaman untuk berkunjung, yakni Amerika Serikat dan Kanada. Alasannya, Interpol belum menghapus namanya dari daftar perburuan orang atas permintaan Rusia.
Bill Browder percaya racun saraf yang membuat sekarat agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan anak perempuannya diperintahkan oleh Rusia untuk mengirim pesan bahwa jika ada yang tidak setia dan mengkhianati negara maka akan dikejar hingga kemanapun.