TEMPO.CO, Jakarta - Militer Mesir, Senin, 19 Maret 2018, mengatakan, tentara dan polisi berhasil menembak mati 36 kaum Jihadis dalam sebuah operasi keamanan selama lima hari di Sinai.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Angkatan Bersenjata Mesir menerangkan, operasi keamanan itu dilancarkan pada 9 Februari 2018 setelah Presiden Abdel Fattah el-Sisi memberikan kesempatan agar kelompok garis ISIS dilibas dalam waktu tiga bulan.
Baca: Serangan Mematikan di Mesir, Ini Kesaksian Imam Masjid
Warga Mesir berjalan di depan sejumlah jenazah korban tewas aksi serangan bom dan tembakan di dalam Masjid Rawdah di Ibukota Provinsi Sinai, Mesir, 24 November 2017. Saat ini belum terdapat kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. AFP PHOTO
"Pasukan keamanan menghabisi 30 kaum takfiri selama operasi keamanan di Utara dan Tengah Gurun Sinai," bunyi pernyataan militer Mesir seperti dikutip Daily Mail, Senin.
"Adapun aparat kepolisian menembak mati enam kaum takfiri dan menghancurkan sel teroris itu," tambahnya. Selain menewaskan kaum garis keras, tentara Mesir mengaku menahan 345 orang termasuk sejumlah orang yang dianggap sangat berbahaya.Warga Mesir berjalan di depan Masjid Rawdah usai terjadinya aksi serangan bom dan tembakan di Ibukota Provinsi Sinai, Mesir, 24 November 2017. Masjid Rawdah dikenal sebagai Masjid Sufi, dimana sebelumnya para militan telah menculik dan memenggal seorang pemimpin sufi tua, karena menuduh pria itu melakukan sihir yang dilarang oleh Islam. AFP PHOTO
El-Sisil mengeluarkan ultimatum pada November 2017 setelah sejumlah pria bersenjata diduga melakukan pembunuhan massal terhadap lebih dari 300 jamaah masjid di Sinai.
Sejak militer dipimpin oleh Sisi mengambil kekuasaan dari Presiden Mohamed Morsi pada 2013, pasukan keamanan Mesir sibuk memadamkan serangan yang dikobarkan oleh kaum Jihadis yang selanjutnya bergabung dengan ISIS.
Baca: Mesir Gantung Mati 15 Pria Terlibat Kekerasan di Sinai
"Kelompok ini membunuh ratusan tentara, polisi dan warga sipil, terutama di Sinai Utara, termasuk di kawasan lainnya di Mesir," tulis Daily Mail. Kelompok Jihadis juga membunuh sejumlah umat Kristen di gereja dengan menembak maupun bom.