TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dan Mesir telah menandatangani sebuah kesepakatan investasi untuk mengembangkan lebih dari seribu kilometer per segi wilayah Sinai Selatan, Mesir. Kawasan mega city project di Sinai Selatan ini dibuat dengan proyek bernama Neom.
Untuk mewujudkan proyek ini kedua negara akan mendirikan sebuah dana bersama dengan pembagian saham yang sama rata. Proyek ini akan bernilai lebih dari US$.10 miliar atau sekitar Rp.142 triliun, dimana Mesir juga akan mendapatkan keuntungan karena menyewakan lahan untuk periode yang cukup panjang. Kesepakatan ini merupakan pengembangan dari kesepakatan bersama investasi Mesir-Arab Saudi.
Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Kunjungi Mesir
Wisatawan menyaksikan matahari terbit dan berdoa di luar sebuah gereja di puncak Gunung Musa, dekat kota Saint Catherine, Semenanjung Sinai, Mesir, 9 Desember 2015. Menurut Alkitab gunung ini dimana Nabi Musa menerima sepuluh perintah dari Tuhan. REUTERS/Amr Abdallah DalshWisatawan menyaksikan matahari terbit dan berdoa di luar sebuah gereja di puncak Gunung Musa, dekat kota Saint Catherine, Semenanjung Sinai, Mesir, 9 Desember 2015. Menurut Alkitab gunung ini dimana Nabi Musa menerima sepuluh perintah dari Tuhan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
“Kunjungan Mohammed bin Salman ini akan dijadikan bukti dukungan Kerajaan Arab Saudi kepada Sisi untuk tetap menjadi Presiden Mesir pada periode berikutnya,” kata Mostafa Kamel al-Sayed, profesor bidang ilmu politik dari Universitas Kairo seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 4 Maret 2018.
Baca Juga:
Dalam kunjungannya ke Kairo, Mesir, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi, juga menandatangani sebuah kesepakatan untuk melindungi wilayah laut, mencegah terjadinya polusi agar bisa menjaga terumbu karang dan mencegah ‘polusi visual’. Seluruh rangkaian kerja sama ini adalah bagian dari strategi Arab Saudi sebelum memulai pengerjaan projek-proyek Laut Merah.
Baca: Cari Investor, Putra Mahkota Arab Saudi ke Luar Negeri
Guna mengembangkan sektor pariwisata, Arab Saudi, Mesir dan Jordania akan bekerja sama mengembangkan area Laut Merah. Arab Saudi contohnya, berencana mendirikan tujuh tempat tujuan wisata diantaranya dengan mengembangkan kota-kota dan proyek-proyek pariwisata seperti proyek Neom. Sedang untuk proyek Laut Merah, Arab Saudi sedang membangun sekitar 50 restoran dan empat kota-kota kecil.