TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri di pemerintahan Malaysia, Rafidah Aziz, mengaku sebagai orang yang pernah memimpin pelacakan keberadaan kapal pesiar mewah senilai multi-miliar dollar bernama Equanimity.
Kapal itu terkait dugaan korupsi di lembaga investasi Malaysia, 1 Malaysia Development Berhad atau 1MDB, yang kasusnya menyeret nama Perdana Menteri Najib Razak.
Baca: Kapal Equanimity Disita, Mahatihr Desak Najib Soal Skandal 1MDB
Jho Low. scmp.com
Lewat laman Facebooknya, Rafidah mengunggah foto dan rekaman video yang diambilnya pada tahun lalu di perairan Phuket, Thailand. Kapal pesiar yang diduga milik pengusaha Jho Low ini, kemudian disita otoritas berwenang Indonesia di Bali pada 28 Februari 2018 dan telah menjadi barang bukti Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.
“Saya sendiri yang memimpin pelacakan dimana keberadaan Equanimity dan saya secara pribadi mengambil foto serta merekam kapal Equanimity dalam jarak yang sangat dekat,” kata Rafidah, dalam unggahannya di Facebook seperti dikutip dari Straitstimes, Senin, 5 Maret, 2018.
Rafidah menjelaskan pihaknya telah berupaya menunjukkan lokasi pasti Equanimity menggunakan sistem identifikasi otomatis, yang ditanam di kapal dalam sebuah perjalanan menyelam tahun lalu. Salah satu foto yang diunggahnya memperlihatkan beberapa awak sedang berada di kapal pesiar itu.
Baca: Jho Low, Pengusaha Muda Malaysia di Pusaran Skandal 1MDB
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS
Dia menambahkan sebuah pencarian sederhana melalui internet bisa melacak dengan mudah siapa pemilik kapal pesiar itu, yakni atas nama Jho Low dan perusahaan investasinya yang bermarkas di Hong Kong, Jynwel Capital. Kapal pesiar Equanimity, diperkirakan bernilai US$250 juta atau sekitar Rp3,4 triliun.
Rafidah adalah menteri perdagangan dan industri Malaysia pada periode 1987 sampai 2008. Dia bekerja di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad dan Abdullah Badawi.