TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Lebanon pada 25 - 26 Februari 2018.
Kunjungan menlu ini untuk memperlihatkan komitmen Indonesia bagi perdamaian di Lebanon. Ini sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia terhadap misi perdamaian PBB.
“Kunjungan Menlu ini adalah wujud apresiasi Beliau terhadap pasukan perdamaian kita, yang bertugas untuk misi United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL). Pasukan perdamaian Indonesia untuk UNIFIL adalah yang terbesar dari total 2.700 pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim untuk 9 misi perdamaian PBB,” kata Grata Endah Wedaningtyas, Direktur keamanan internasional dan pelucutan senjata, Kamis, 22 Februari 2018 di Jakarta.
Baca: Lebanon Ingin Buka Kedutaan Besar di Yerusalem Timur
Sejumlah pasukan perdamaian UNIFIL PBB 2012-2013 mendengarkan khotbah shalat Id di Lebanon. Dok. Pribadi
Pada hari pertama tiba di Libanon, selain melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil, rencananya Retno juga akan mengunjungi maritime task force UNIFIL di ibukota Beirut. Di sana, menlu akan melakukan diskusi dengan personel militer Indonesia dan melakukan inspeksi kelengkapan kapal. Indonesia merupakan satu dari lima negara yang menyumbangkan kapal untuk maritime task force, selain Bangladesh, Jerman dan Turki.
Baca: TNI Berangkatkan 300 Personel ke Lebanon dan Afrika Tengah
UNFIL merupakan tempat bagi Indonesia untuk sekaligus memanfaatkan industri strategis, dimana hampir 60 persen peralatan yang dipergunakan pasukan perdamaian Indonesia disana diproduksi oleh anak bangsa. Dalam diskusi dengan personel militer Indonesia nanti, Retno ingin mengetahui lebih jauh tantangan yang dihadapi para pasukan perdamaian ini.
Kunjungan Menlu Retno ke Lebanon ini, disebut Grata, semata sebagai bentuk penghargaan kepada militer Indonesia, yang waktunya bersamaan dengan kampanye Indonesia dalam memperebutkan kursi anggota Dewan tidak tetap Keamanan PBB periode 2019-2020. Sekarang ini, Indonesia sudah masuk 10 besar negara pengirim pasukan perdamaian PBB, dimana total ada 1.290 pasukan perdamaian Indonesia di UNIFIL.