Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Kanan Eropa Anti Yahudi, Puji Jenderal Pro Nazi?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang pengunjung berjalan melewati patung lilin tokoh Nazi Adolf Hitler di Museum De Mata di Yogyakarta, 8 November 2017.  Hitler ditampilkan dengan latar belakang gambar Kamp Nazi Auschwitz-Birkenau dan di sebelah karakter Star Wars Darth Vader. AP/Slamet Riyadi
Seorang pengunjung berjalan melewati patung lilin tokoh Nazi Adolf Hitler di Museum De Mata di Yogyakarta, 8 November 2017. Hitler ditampilkan dengan latar belakang gambar Kamp Nazi Auschwitz-Birkenau dan di sebelah karakter Star Wars Darth Vader. AP/Slamet Riyadi
Iklan

TEMPO.CO, Sofia - Ratusan orang anggota kelompok ekstrim kanan melakukan long march di Kota Sofia, Bulgaria, untuk menghormati seorang jenderal pro Nazi, yang terlibat Perang Dunia II.

Para peserta merupakan anak-anak muda, yang mengenakan pakaian berwarna gelap, berjalan beriringan sambil membawa obor. Mereka sedang merayakan Jenderal Hristo Lukov, seorang pemimpin pro Nazi dari Legiun Bulgaria pada era 1930-1940.

Kelompok kanan garis keras mulai menunjukkan keberadaannya belakangan di beberapa negara Eropa. Mereka menyuarakan antiimigrasi, dan anti-Yahudi. Salah satu partai baru di Jerman, AfD, menyuarakan sentimen ini ke publik saat berkampanye dan berhasil mendapat suara di parlemen.

Ratusan orang muda berpakaian gelap dan membawa obor berjalan di Kota Sofia, Bulgaria, untuk menghormati seorang jenderal pro Nazi, Hristo Lukov, pada Sabtu, 17 Februari 2018. Reuters

Baca:

Pemilu Jerman, Unjuk Rasa Tolak AfD, Partai yang Dicap Neo-Nazi

Inilah Mobil Mercy Bos Nazi Adolf Hitler Dilelang Rp 94 Miliar

 

“Kota Sofia sudah melarang acara ini tapi keputusannya dibatalkan oleh pengadilan,” begitu dilansir Reuters, Sabtu, 17 Februari 2018. Wali Kota Sofia, Yordanka Fandukova, mengecam acara ini dan mengatakan prosesi seperti ini tidak memiliki tempat di kota ini.

Baca: Tokoh 17 Agustus: Shinatria, Kapal Nazi, dan Teknik Fotogrametri

 
 

Pemerintah Bulgaria, partai politik terbesar dan sejumlah lembaga Yahudi seperti Kongres Yahudi Dunia meminta parade ini dilarang. Sebuah petisi internasional untuk melarang acara ini mendapat 178 ribu dukungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedutaan AS di Sofia mengatakan,”merasa sedih dan terganggu melihat pertunjukan intoleransi seperti Lukov March ini.” Menurut pernyataan kedutaan, Jenderal Lukov merupakan seorang pendukung Nazi, yang mempromosikan kebencian dan ketidak-adilan sehingga tidak perlu diperingati.

Sejumlah kelompok kanan dari negara-negara Eropa seperti Jerman, Swedia, Hungaria, dan Estonia, bergabung dalam acara ini. Mereka menyebut diri mereka sebagai nasionalis Bulgaria dan Lukov sebagai seorang pahlawan.

Ratusan orang muda berpakaian gelap dan membawa obor berjalan di Kota Sofia, Bulgaria, untuk menghormati seorang jenderal pro Nazi, Hristo Lukov, pada Sabtu, 17 Februari 2018. Reuters.

“Tidak ada pahlawan di dunia yang bisa melarang kami menghormati seorang pahlawan, pejuang, dan negarawan, seperti Jenderal Lukov ini,” kata Zvezdomir Andonov, salah satu panitia acara, kepada media.

Pada saat yang sama, sebuah kelompok anti-Nazi memprotes proses ini dengan semboyan “tidak ada Nazi di jalanan”.

Lukov pernah menjadi menteri Perang Bulgaria pada 1935 – 1938 sehingga memiliki kedekatan dengan pimpinan Nazi Jerman. Dia mendukung undang-undang Bulgaria yang melarang pernikahan antara Yahudi dengan non-Yahudi, dan memaksa orang Yahudi membayar pajak kekayaan yang besar. Aturan perundangan ini juga mengeluarkan orang Yahudi dari universitas, jabatan layanan publik dan profesi lainnya. Properti orang Yahudi disita dan banyak dari mereka dikirim ke kamp kerja paksa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

1 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

4 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

5 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.


Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

5 hari lalu

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi
Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

8 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.