TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan Angkatan Laut menembak kapal yang mencuri sumber alam di perairan Filipina. Pernyataan keras Duterte itu disampaikan dalam jumpa pers, 9 Februari 2018, ketika dia berbicara mengenai hak negara Asia Tenggara di Benham Rise, Filina.
Baca: Rodrigo Duterte Minta Tentara Filipina Tembak Vagina Pemberontak
Kapal perang Jepang melakukan kunjungan dua hari ke Filipina., 2 Februari 2018 [Reuters/Romeo Ranoco]
Menurutnya, kawasan ini kaya sumber alam termasuk ikan dan memiliki cadangan minyak serta gas yang kerap menjadi sasaran pencurian kapal asing.
Situs berita Asian Correspondent dalam laporannya, Kamis, 15 Februari 2018, menyebutkan, otoritas Filipina baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran soal masuknya kapal asing ke negaranya. Ketika itu, sebuah kapal berbendera Cina terpantau masuk ke dalam perairan Filipina.Keluarga awak kapal angkatan laut Filipina melambaikan bendera negara mereka untuk menyambut kapal barunya yang bernama BRP Davao del Sur di Pelabuhan Selatan Manila, Filipina, 10 Mei 2017. Angkatan Laut Filipina menyambut datangnya kapal amfibi kedua buatan Indonesia sebagai bagian dari program modernisasi militer. (AP Photo)
Seluruh misi penelitian asing, termasuk dari Cina, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menyelesaikan penelitiannya di perairan Filipina. Untuk itu, Duterte meminta di masa yang akan datang, penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti Filipina.
Baca: Perintahkan Tembak Vagina Pemberontak, Duterte Menuai Kecaman
"Jika kalian mendapati mereka memasuki zona ekonomi eksklusif Filipina, saya akan perintahkan Angkatan Laut menembaknya," kata Duterte sebagaimana dilaporkan Associated Press.