TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku tersinggung ketika namanya tidak dimasukkan ke dalam daftar hitam terbaru yang dikeluarkan Amerika Serikat atau AS.
"Anda tahu, saya sangat tersinggung," kata Putin sambil tersenyum ketika bertemu dengan pendukungnya dalam kampanye pemilu presiden Rusia 2018, seperti dilansir Los Angeles Time, Rabu 30 Januari 2018.
Meski begitu, Putin menyatakan bahwa adanya daftar yang disebut " Daftar Putin" tersebut merenggangkan hubungan kedua negara yang sempat mesra setelah Trump terpilih sebagai presiden pada November 2016.
Kali ini tanpa nada bercanda, Putin mengancam bakal menarik diri dari usaha untuk menekan Korea Utara terkait program denuklirisasi.
Baca juga:
Amerika Serikat Rilis 210 Nama Orang Dekat Putin, Untuk Apa?
"Begitu bodohnya mereka jika memperlakukan kami seperti Korut atau Iran, di saat mereka membutuhkan bantuan kami untuk menciptakan perdamaian," ujar Putin.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS mengumumkan telah merilis daftar para pejabat dan pengusaha asal Rusia yang bakal menerima sanksi.
Total, ada 210 nama yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sehingga daftar tersebut dikenal dengan "Daftar Putin".
Nama mereka masuk sebagai bagian dari Undang-undang Menangkal Musuh Amerika melalui Sanksi (Caatsa) yang disahkan sejak Agustus 2017.
Publikasi nama itu diberikan untuk memberi sanksi kepada Rusia yang dituding mengintervensi pemilu 2016, dengan puncaknya Donald Trump menjadi presiden.
Dari 210 orang yang bakal menerima sanksi, rinciannya, terdapat 114 politisi, dan 96 pengusaha.
Dari jajaran pemerintahan terdapat nama Perdana Menteri Dmitry Medvedev, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, maupun Sekretaris Pers Dmitry Peskov.
Sedangkan dari kalangan pengusaha, terdapat nama dua pemilik klub sepak bola Premier League Inggris, bos Chelsea Roman Abramovich, serta pemilik saham mayoritas kedua Arsenal, Alisher Usmanov.
Meski telah merilis daftar, namun Washington hingga kini masih belum merinci sanksi seperti apa yang bakal dijatuhkan terhadap para kolega Putin itu.