TEMPO.CO, Jakarta - Prancis mendesak Turki menahan diri dalam operasi militer di Afrin, utara Suriah. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, usai berbicara dengan rekannya Mevlut Cavusoglu, Ahad, 21 Januari 2018.
Baca: Ketegangan di Suriah, Amerika Serikat Minta Turki Tahan Diri
Roket serangan udara militer Turki ke Suriah yang terlihat dari pebatasan di kota Kilis, Turkey, 20 Januari 2018. AP
"Prancis mendesak pihak berwenang Turki menahan diri dalam serangan ke Suriah, mengingat negeri itu mengalami masalah krisis kemanusiaan sebagai konsekwensi aksi militer oleh Damaskus dan sekutunya," kata Le Drian melalui pernyataan seperti dikutip Reuters, Ahad.
Pasukan darat Turki melakukan tekanan terhadap kawasan di Afrin, utara Suriah, Ahad.
"Serangan itu menyusul gempuran jet tempur Turki ke posisi milisi Kurdi dukungan Amerika Serikat," bunyi keterangan militer Turki kepada media.Asap yang mengepul dari serangan udara militer Turki ke Suriah yang terlihat dari pebatasan di kota Kilis, Turkey, 20 Januari 2018. AP
Le Drian juga mengatakan, Prancis mengutuk pengeboman tanpa pandang bulu oleh rezim Suriah di Provinsi Idlib dan meminta segera memberikan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di wilayah Ghouta. Di kawasan ini, lebih dari 400 ribu orang mengalami krisis.
Baca: Rusia Tarik Pasukan dari Afrin Suriah, Kawasan Ini Digempur Turki
Dia membenarkan kabar bahwa Prancis akan meminta kepada Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat membicarakan masalah serangan Turki ke Afrin, Suriah.