TEMPO.CO, Jakarta -Rakyat Cina rupanya sangat gemar makan di luar. Asosiasi Masakan Cina atau CCA baru-baru ini merilis biaya jajan yang dikeluarkan masyarakat Cina mencapai angka 3,9 triliun RMB atau setara Rp7.800 triliun selama 2017.
Nilai pengeluaran tersebut termasuk untuk belanja makanan di restoran, makanan cepat saji, kafe, dan bar.
Global Times pada Ahad, 21 Januari 2018, mengutip laporan tingkat konsumsi masyarakat Cina yang menyebut biaya jajan masyarakat Cina pada 2017 naik 10,7 persen dibandingkan dengan pengeluaran 2016.
Restoran yang menyajikan masakan khas Cina masih menjadi favorit masyarakat setempat dengan meraih pangsa pasar sebesar 57 persen.
Baca juga:
Cina Tutup 50 Pabrik Pembuat Makanan Palsu dan Berbahaya
Di antara berbagai jenis makanan itu, masakan "hot pot" khas Provinsi Sichuan yang dikenal pedas sangat populer bagi warga negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Sementara masakan asing dari Jepang, Korea, dan Barat mendapatkan tempat di kalangan generasi milenial Tiongkok.
Data CCA juga menunjukkan bahwa masakan asing telah mendapatkan pangsa 13 persen dari pasar generasi 1990-an, sedangkan masakan Cina sebesar 19 persen.
Pemesanan makanan secara daring juga menunjukkan angka penjualan yang sangat fantastik di Cina. Pada 2017 nilai penjualan makanan secara daring atau yang dikenal dengan sistem "O2O" itu mencapai angka lebih dari 200 miliar RMB atau Rp400 triliun.