TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mencetak dan menyebarkan kartu Tahun Baru edisi Perang Dunia II 1945 memuat foto dua anak korban pemboman nuklir Nagasaki dengan menorehkan dua kata, yakni buah perang.
Pemimpin umat Katolik Roma di dunia itu meminta agar kata "buah perang" ditulis di bagian belakang kartu bersama dengan tanda tangannya, "Franciskus."
Baca: Begini Perayaan Tahun Baru 2018 di Berbagai Negara
Keterangan singkat mengenai isi dan asal usul foto itu ditulis sebagai berikut: "Kesedihan anak laki-laki itu diungkapkan hanya dengan isyarat menggigit bibirnya yang mengalirkan darah."
Foto ucapan Tahun Baru Paus Fransiskus itu tentang seorang anak laki-laki yang membawa adiknya yang tewas di pundaknya. Anak laki-laki itu sedang di krematorium.
Foto itu diambil oleh fotografer Marinir Amerika Serikat Joe O'Donnell tak lama setelah bom dijatuhkan pada akhir Perang Dunia II.
Baca: Sumiteru Taniguchi, Korban Bom Atom Amerika di Nagasaki Wafat
Setelah bom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Nagasaki dan Hiroshima memaksa penyerahan Jepang dan mengakhiri Perang Dunia II pada tahun 1945, O'Donnell menghabiskan 4 tahun mendokumentasikan akibatnya di dua kota tersebut.
Foto-fotonya diterbitkan dalam buku berjudul "Japan 1945: A US. Marine's Photographs from Ground Zero."
Analis senior CNN John Allen menulis di situs webnya: "Meskipun foto yang diliris menjelang Tahun Baru tidak menambahkan sesuatu yang substantif pada posisi Paus, namun demikian pertama kalinya Fransiskus meminta agar gambar tertentu diedarkan dalam musim liburan, menunjukkan bahwa dia yakin pesannya sangat relevan saat ini. "
Paus Fransiskus selama ini mengutuk senjata nuklir dan menyoroti dampak konflik pada anak-anak.