TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat pemerintah Inggris dilaporkan meminta Pangeran Harry untuk tidak mengundang keluarga mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke pesta pernikahannya karena ada kekhawatiran kehadiran Obama akan menyebabkan Presiden AS, Donald Trump merasa kecewa.
Harry dan tunangannya, Meghan Markle, yang merupakan seorang aktris dari AS, yang akan menikah pada 19 Mei 2018. Keduanya dikabarkan mengatakan kepada penasihat mereka bahwa mereka menginginkan kehadiran Presiden ke-44 Amerika Serikat itu dan istrinya Michelle Obama dalam acara pernikahan ini.
Baca: Kecewa, Trump: Cina Jual Minyak ke Korea Utara!
Tapi pemerintah Inggris dikabarkan merawsa khawatir masalah diplomatik akan muncul jika Obama diundang ke pesta pernikahan kerajaan ini.
Baca: Uskup Liverpool Kritik Tokoh Agama AS Pendukung Trump
Sumber-sumber senior pemerintah mengatakan kepada media The Sun,"Harry telah menjelaskan bahwa dia menginginkan keluarga Obama di pernikahannya. Jadi ini membuat banyak kegelisahan. Trump mungkin akan bereaksi sangat buruk jika keluarga Obama datang ke sebuah pernikahan kerajaan sebelum dia sempat bertemu dengan ratu. Diskusi tentang hal itu masih berlangsung dan para menteri akhirnya harus memutuskan."
Karena pernikahan bukan acara kenegaraan, pemerintah hanya memiliki peran konsultatif. Daftar tamu ini dibuat secara penuh oleh Istana Buckingham.
Barack dan Michelle berteman baik dengan Harry setelah mereka bertemu di Invictus Games.
Ketika Harry dan Meghan mengumumkan pertunangannya, mantan Presiden ini langsung menulis di akun Twitter-nya bahwa dia dan istrinya merasa "sangat gembira".
"Kami harap Anda bahagia selama sisa hidup Anda," tulis Obama.
Obama juga diwawancarai Harry untuk Program BBC Today di Radio 4, pada hari Rabu.
Meghan diketahui tidak terlalu menyukai Trump, setelah dia berkomentar di media sosial tentang perlakuan Trump terhadap wanita selama kampanye pemilihan Presiden pada tahun lalu.
Namun ada kekhawatiran di Kementerian Luar Negeri dan pemerintahan Inggris jika undangan untuk keluarga Obama hanya akan mempengaruhi Presiden saat ini, yang diketahui sering meremehkan Presiden sebelumnya. Petugas khawatir kondisi itu akan memperburuk hubungan tegang antara London dan Gedung Putih.
Hubungan antara Theresa May dan Donald Trump tidak baik setelah dia mengutuk keputusannya untuk mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. May menolak keputusan Trump ini dan mendukugn resolusi PBB pada 21 Desember lalu untuk menjaga status quo Kota Yerusalem dan solusi dua negaara sebagai jalan keluar konflik Israel dan Palestina.
Saat ditanya apakah Harry akan mengundang Obama, dia menjawab bahwa daftar tamu belum ditetapkan. "Saya tidak tahu dia akan diundang atau tidak. Saya tidak ingin merusak kejutan itu," kata Harry. Trump dikenal kerap mengkritik Obama terkait kebijakan layanan kesehatan dan manipulasi mata uang Cina.
TELEGRAPH | THE SUN | NEWS