TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Belanda kini melakukan investigasi tentang komandan perang Bosnia Kroasia, Jenderal Slobodan Praljak yang meminum racun di ruang sidang Pengadilan Kriminal Internasional Yugoslavia yang didirikan Dewan Keamanan PBB tahun 1993. Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Proses penyidikan berlangsung seputar jenis racun yang ditenggak serta bagaimana Praljak mendapatkan racun dan membawanya ke ruang sidang.
Baca: Mantan Panglima Bosnia Kroasia Tewas Minum Racun di Pengadilan
Pengadilan telah mengundang petugas polisi setempat untuk melakukan penyelidikan tentang bagaimana bahan kimia tersebut diselundupkan ke ruang sidang dengan sistem keamanan tinggi di Den Haag, Belanda.
"Penyelidikan independen sedang berlangsung yang telah diprakarsai oleh pemerintah Belanda atas permintaan Pengadilan. Kami akan bekerja sama sepenuhnya," kata juru bicara kepolisian Belanda, seperti dilansir Guardian pada 30 November 2017.
Namun juru bicara tersebut belum memastikan tentang siapakah yang telah ditangkap atau jenis racun yang diminum Praljak .
Sebelumnya, jaksa penuntut Belanda, Marilyn Fikenscher, membenarkan bahwa botol yang diminum Praljak ditemukan memiliki racun mematikan. "Ada tes awal zat dalam wadah dan yang bisa saya katakan untuk saat ini terdapat zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kematian," kata Fikenscher.
Baca: Kenapa Pengadilan Eks Yugoslavia Memicu Jenderal Ini Minum Racun?
Otopsi sedang dilakukan terhadap jasad Praljak.
Praljak, 72, meminum cairan dari dalam botol kecil saat siaran langsung persidangan, beberapa detik setelah seorang hakim banding PBB memutuskan hukuman 20 tahun penjara terhadapnya pada hari Rabu, 29 November 2017.
"Saya baru saja minum racun," kata Praljak yang membuat hakim tercengang. "Saya bukan penjahat perang. Saya menentang keyakinan ini. "
Kemudian muncul pertanyaan tentang bagaimana Praljak memperoleh racun itu, dan apakah dipasok kepadanya oleh pengunjung ke pusat penahanan PBB di Scheveningen, dekat Den Haag, tempat Praljak ditahan.
Di bawah peraturan pengadilan, semua orang yang memasuki pusat penahanan tunduk pada keamanan yang ketat terlepas dari status, kewarganegaraan, fungsi atau usianya. Setiap orang harus melewati pemindai keamanan dan pemeriksaan lengkap.
Baca: Jenderal Bosnia Kroasia Minum Racun daripada Dibui, Siapa Dia?
Tahanan diizinkan untuk memiliki akses terhadap obat mereka, diberikan di bawah pengawasan petugas medis utama. Mereka diizinkan melakukan kunjungan yang disetujui dari dokter pribadi.
Pengacara Praljak, Nika Pinter, Kamis mengatakan dia tidak pernah berpikir bahwa kliennya dapat melakukan hal seperti itu.
Praljak mulai disidang pada 2013 atas kejahatan termasuk pembunuhan, penganiayaan dan deportasi untuk mendirikan sebuah negara mini Bosnia Kroasia di Bosnia pada awal 1990an.
Ratusan orang Kroasia Bosnia menyalakan lilin di lapangan umum di seluruh negeri untuk mengenang Praljak. Foto-fotonya dipasang di dinding. Pengamanan polisi pun meningkat di banyak kota di Kroasia.