Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belanda Selidiki Racun yang Diminum Jenderal Slobodan Praljak

image-gnews
Slobodan Praljak, seorang penjahat perang Bosnia-Kroasia, meminum racun saat menghadiri persidangan di ruang sidang di Den Haag, Belanda, 29 November 2017. (ICTY via AP)
Slobodan Praljak, seorang penjahat perang Bosnia-Kroasia, meminum racun saat menghadiri persidangan di ruang sidang di Den Haag, Belanda, 29 November 2017. (ICTY via AP)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Belanda kini melakukan investigasi tentang komandan perang Bosnia Kroasia, Jenderal  Slobodan Praljak yang meminum racun di ruang sidang Pengadilan Kriminal Internasional Yugoslavia yang didirikan Dewan Keamanan PBB tahun 1993. Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. 

Proses penyidikan berlangsung seputar jenis racun yang ditenggak serta bagaimana Praljak mendapatkan racun dan membawanya ke ruang sidang.

Baca: Mantan Panglima Bosnia Kroasia Tewas Minum Racun di Pengadilan 

Pengadilan telah mengundang petugas polisi setempat untuk melakukan penyelidikan tentang bagaimana bahan kimia tersebut diselundupkan ke ruang sidang dengan sistem keamanan tinggi di Den Haag, Belanda.

"Penyelidikan independen sedang berlangsung yang telah diprakarsai oleh pemerintah Belanda atas permintaan Pengadilan. Kami akan bekerja sama sepenuhnya," kata juru bicara kepolisian Belanda, seperti dilansir Guardian pada 30 November 2017.

Namun juru bicara tersebut belum memastikan tentang siapakah yang telah ditangkap atau jenis racun yang diminum Praljak .

Sebelumnya, jaksa penuntut Belanda, Marilyn Fikenscher, membenarkan bahwa botol yang diminum Praljak ditemukan memiliki racun mematikan. "Ada tes awal zat dalam wadah dan yang bisa saya katakan untuk saat ini terdapat zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kematian," kata Fikenscher.

Baca: Kenapa Pengadilan Eks Yugoslavia Memicu Jenderal Ini Minum Racun?

Otopsi sedang dilakukan terhadap jasad Praljak.

Praljak, 72, meminum cairan dari dalam botol kecil saat siaran langsung persidangan, beberapa detik setelah seorang hakim banding PBB memutuskan hukuman 20 tahun penjara terhadapnya pada hari Rabu, 29 November 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya baru saja minum racun," kata Praljak yang membuat hakim tercengang. "Saya bukan penjahat perang. Saya menentang keyakinan ini. "

Kemudian muncul  pertanyaan tentang bagaimana Praljak memperoleh racun itu, dan apakah dipasok kepadanya oleh pengunjung ke pusat penahanan PBB di Scheveningen, dekat Den Haag, tempat Praljak ditahan.

Di bawah peraturan pengadilan, semua orang yang memasuki pusat penahanan tunduk pada keamanan yang ketat terlepas dari status, kewarganegaraan, fungsi atau usianya. Setiap orang harus melewati pemindai keamanan dan pemeriksaan lengkap.

Baca: Jenderal Bosnia Kroasia Minum Racun daripada Dibui, Siapa Dia?

Tahanan diizinkan untuk memiliki akses terhadap obat mereka, diberikan di bawah pengawasan petugas medis utama. Mereka diizinkan melakukan kunjungan yang disetujui dari dokter pribadi.

Pengacara Praljak, Nika Pinter, Kamis mengatakan dia tidak pernah berpikir bahwa kliennya dapat melakukan hal seperti itu.

Praljak mulai disidang pada  2013 atas kejahatan termasuk pembunuhan, penganiayaan dan deportasi untuk mendirikan sebuah negara mini Bosnia Kroasia di Bosnia pada awal 1990an.

Ratusan orang Kroasia Bosnia menyalakan lilin di lapangan umum di seluruh negeri untuk mengenang Praljak. Foto-fotonya dipasang di dinding. Pengamanan polisi pun meningkat di banyak kota di Kroasia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunjungi Universitas Indonesia, Duta Besar Bosnia dan Herzegovina Jajaki Kerja Sama Belajar Jarak Jauh

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Kunjungi Universitas Indonesia, Duta Besar Bosnia dan Herzegovina Jajaki Kerja Sama Belajar Jarak Jauh

Duta Besar Bosnia dan Herzegovina kunjungi Universitas Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama belajar jarak jauh.


Dukung Palestina, Wali Kota Sarajevo Dilecehkan Pengusaha Israel

24 November 2023

Benjamina Karic. Foto : X
Dukung Palestina, Wali Kota Sarajevo Dilecehkan Pengusaha Israel

Wali Kota Sarajevo mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pengusaha Israel setelah mengalami pelecehan karena mendukung Palestina


Novak Djokovic Hadapi Masalah Siku dalam Persiapan Menuju Prancis Terbuka

18 April 2023

Petenis asal Serbia, Novak Djokovic saat bertanding melawan Petenis asal Italia, Lorenzo Musetti dalam ATP Masters 1000 di Monte Carlo Masters, Monte-Carlo Country Club, Roquebrune-Cap-Martin, Prancis, 13 April 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Novak Djokovic Hadapi Masalah Siku dalam Persiapan Menuju Prancis Terbuka

Novak Djokovic akan menghadapi petenis Prancis Luca Van Assche yang berusia 18 tahun pada Rabu, 19 April 2023.


Erdogan Kunjungi Tiga Negara Balkan, Ikut Hadiri Pembukaan Pusat Islam di Kroasia

6 September 2022

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah KTT NATO, di Brussels, Belgia, 24 Maret 2022. REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo
Erdogan Kunjungi Tiga Negara Balkan, Ikut Hadiri Pembukaan Pusat Islam di Kroasia

Selama tur tiga hari Erdogan di Balkan, pertemuan bilateral akan diadakan di Sarajevo, Beograd dan Zagreb.


Luhut Sebut Iklim Investasi RI Kondusif, Banyak Negara Maju Tertarik Tanam Modal

12 Juni 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina, Dr. Bisera Turkovic. FOTO/Instagram
Luhut Sebut Iklim Investasi RI Kondusif, Banyak Negara Maju Tertarik Tanam Modal

Menko Luhut mengatakan ke Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic bahwa banyak negara maju tertarik menanamkan modal di RI.


Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina Saling Jajaki Kerja Sama

10 Juni 2022

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic pada Jumat, 10 Juni 2022. Sumber: dokumen Kemlu RI
Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina Saling Jajaki Kerja Sama

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kemungkinan bisnis Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur Kemitraan Publik-Swasta Bosnia dan Herzegovina.


Perang Suriah, Wanita Bosnia dan Herzegovina Gelar Aksi

5 Maret 2018

Pengacara Suriah, Dima Musa, dalam acara jumpa pers yang digelar oleh kelompok Hati Nurani di Istanbul, Turki, pada 1 Maret 2018 [ihh.org.tr]
Perang Suriah, Wanita Bosnia dan Herzegovina Gelar Aksi

Perempuan Bosnia dan Herzegovina menuju Turki menggelar aksi solidaritas wanita korban perang Suriah. Mereka bagi pengalaman Bosnia dan Herzegovina.


Parlemen Kroasia Heningkan Cipta untuk Korban Perang

30 November 2017

Gordan Jandrokovic. tportal.hr
Parlemen Kroasia Heningkan Cipta untuk Korban Perang

Anggota parlemen Kroasia mengheningkan cipta seusai Slobodan Praljak tewas akibat minum racun.


Mendagri Kroasia: Eks Pejabatnya Bukan Penjahat Perang

30 November 2017

Davor Bozinovic. Dnevnik.h
Mendagri Kroasia: Eks Pejabatnya Bukan Penjahat Perang

Menteri Dalam Negeri Kroasia minta kepada Mahkamah Kejahatan Internasional membebaskan bekas pejabatnya karena tak terlibat perang Bosnia Kroasia.


Kenapa Pengadilan Eks Yugoslavia Memicu Jenderal Ini Minum Racun?

30 November 2017

Seorang wanita muslim melihat peti mati kerabatnya yang menjadi korban Srebrenica 1995 yang akan dimakamkan di Potocari, Bosnia dan Herzegovina, 9 Juli 2016. Korban perang Bosnia 1992-95 merupakan kejahatan terbesar pada abad 21. AP/Amel Emric
Kenapa Pengadilan Eks Yugoslavia Memicu Jenderal Ini Minum Racun?

Pengadilan eks Yugoslavia yang dibentuk pada Mei 1993 oleh Dewan Keamanan PBB memicu Jenderal Praljak minum racun dan menolak putusan hakim.