TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengunjungi Bosnia dan Herzegovina, Serbia, dan Kroasia, mulai Selasa 6 September 2022.
“Selama pembicaraan, semua aspek hubungan bilateral akan ditinjau, langkah-langkah untuk memajukan kerja sama lebih lanjut di berbagai bidang, khususnya proyek infrastruktur dan investasi bersama, akan dibahas, dan pandangan akan dipertukarkan mengenai perkembangan di Balkan dan masalah internasional,” demikian pernyataan Departemen Komunikasi Turki seperti dilansir Anadolu Agency.
Diharapkan kerjasama baru di bidang energi akan menjadi agenda dalam pertemuan di Serbia, di mana pengusaha Turki memiliki investasi yang signifikan. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengunjungi Turki pada Januari dan mengundang Presiden Erdogan ke negaranya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara, yang saat ini US$2 miliar, menjadi US$5 miliar.
Dalam pertemuan ini, ketegangan antara Kosovo dan Serbia, yang meningkat akhir-akhir ini, juga diharapkan akan dibahas.
Selama kunjungannya ke Bosnia-Herzegovina, Erdogan akan menekankan bahwa Turki akan terus mendukung integritas teritorial dan stabilitas Bosnia-Herzegovina, seperti yang telah dilakukan sejauh ini.
Kerja sama ekonomi dan komersial antara Turki dan Kroasia, yang hubungan bilateralnya telah memasuki tahun ke-30, telah memperoleh momentum yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam konteks ini, volume perdagangan kedua negara diperkirakan mencapai $1 miliar.
Selama tur tiga hari Erogan, pertemuan bilateral dan antar-delegasi akan diadakan di Sarajevo, Beograd dan Zagreb. Erdogan juga akan menghadiri upacara pembukaan Pusat Kebudayaan Islam di pusat kota Sisak, Kroasia.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan Turki memberikan "kepentingan khusus" ke Balkan, dan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu sangat penting bagi negara tersebut. Balkan adalah prioritas bagi Turki tidak hanya dari perspektif politik, ekonomi, dan geografis, tetapi juga karena ikatan sejarah, budaya, dan manusianya dengan wilayah tersebut.
Baca juga: Bahas PLTN Ukraina dengan Putin, Erdogan: Turki Bisa Jadi Mediator
ANADOLU AGENCY | DAILY SABAH