TEMPO.CO, Kairo -- Seorang jamaah salat Jumat di Masjid Rawdah, Mesir, yang menjadi saksi korban serangan bersenjata kelompok terafiliasi ISIS, mengatakan sekitar sembilan anggota keluarganya meninggal.
"Tidak ada seorangpun yang dibiarkan keluar dari masjid," kata korban selamat penembakan ISIS, yang meminta namanya dirahasiakan kepada CNN, Ahad, 26 Nopember 2017. Korban ini dirawat di Ismailia General Hospital dan didampingi oleh sejumlah anggota keluarga an teman-temannya, yang juga terluka akibat serangan ISIS.
Baca Juga:
Baca: Serangan Masjid, Inggris Siap Bantu Mesir
Korban ini melanjutkan,"Pihak militer bisa mendengar tembakan itu dari markas mereka tapi mereka tidak datang. Ambulans yang datang juga ditembaki."
Baca: Serangan Mematikan di Mesir, Ini Kesaksian Imam Masjid
Media CNN melansir tidak bisa memverifikasi lokasi markas militer di lokasi itu. Namun uniknya, seorang petugas rumah sakit langsung memanggil seorang tentara dan memintanya mengarahkan para jurnalis agar keluar dari rumah sakit begitu ada pernyataan bernada kritik ini.
Menurut korban ini, ayahnya juga menjadi korban meninggal akibat serangan ini. Menurut data pemerintah, 305 jamaah meninggal ditembak kelompok ISIS dari sekitar 500 jamaah. Ini termasuk 27 anak anak dan 128 orang lainnya terluka.
Menurut berita sebelumnya, sebagian penyerang memakai topeng dan setidaknya satu orang membawa bendera ISIS. Mereka melemparkan granat ke sejumlah mobil di lapangan parkir masjid dan ke dalam masjid.
Seorang saksi korban lainnya dirawat di Suez Canal University Hospital dan didampingi sejumlah kerabatnya. Dia mengenakan penutup mata karena terluka dalam serangan ISIS itu. Saksi korban ini mengatakan saudara lelaki dan keponakannya meninggal akibat serangan itu. Sedangkan putranya, 14 tahun, terluka karena kakinya patah. Dia sempat bersembunyi dibawah tubuh korban lainnya yang diduga meninggal dunia.
Sejumlah warga badui yang menunggui anggota keluarganya yang sedang dirawat mengatakan mereka tidak ingin disebut namanya di media karena khawatir akan dicari kelompok ISIS.
Di kota Ismailia ini, komunitas lokal bekerja sama membantu para korban serangan kelompok ISIS itu. Sekitar sembilan bulan lalu, mereka juga membantu sejumlah keluarga Koptik yang diusir ISIS dari kawasan Al-Arish di Sinai.
Wessam Hassouna mengatakan warga ikut menyumbangkan darahnya dan telah terkumpul sekitar 15 ribu kantung di rumah sakit.
Imam Agung Al Azhar, Ahmed El-Tayyeb, mengutuk serangan kelompok terafiliasi ISIS itu sebagai serangan barbar. Menurut dia, bangsa Mesir akan menang melawan terorisme dengan solidaritas dan determinasi.