TEMPO.CO, Tokyo -- Delapan orang berhasil diselamatkan dan berada dalam kondisi baik setelah sebuah pesawat pengangkut milik Angkatan Laut Armada ke 7, Amerika Serikat, jatuh ke lautan Pasifik dekat Jepang, Rabu, 22 Nopember 2017.
Armada ke 7 sedang melakukan berbagai latihan untuk mengantisipasi ancaman akibat ketengangan yang terjadi di Semenanjung Korea. Pada bulan ini, armada ini juga menggelar latihan perang besar-besaran dengan melibatkan tiga kapal induk AS. Korea Utara menyebut latihan ini sebagai unjuk kekuatan untuk berperang.
Baca: Amerika Serikat, Jepang, dan Australia Siap Hadapi Korea Utara
Tim dari Armada ke 7 masih melakukan pencarian terhadap tiga orang yang masih hilang dengan dibantu militer Jepang. "Kami semua memonitor situasinya. Doa untuk semua yang terlibat," kata Presiden AS, Donald Trump, lewat akun Twitternya.
Baca: Rusia Sebut Korea Utara Siap Serang Amerika Serikat dengan Nuklir
Washingtong Post melansir ini adalah kecelakaan terkini yang dialami Armada ke 7, yang memiliki pangkalan di Yokosuka, Jepang.
Pesawat C2-A Greyhound sedang dalam penerbangan rutin dari Iwakuni Jepang bagian selatan, yang menjadi lokasi Stasiun Udara Korps Marinir, menuju kapal induk USS Ronald Reagan, yang berada di Laut Filipina. Pesawat terbang pengangkut ini sedang dalam misi latihan bersama Angkatan Laut Jepang.
Pesawat C2-A Greyhound ini jatuh ke laut sekitar 93 mil di barat laut pulau Okonotori pada Rabu sekitar pukul 2.45 waktu setempat. Ini merupakan pesawat kargo dengan mesin ganda, yang didesain untuk mengangkut orang dan barang ke kapal induk.
Delapan orang yang berhasil diselamatkan telah menjalani perawatan di kapal indukRonald Reagan dan kemudian dinyatakan dalam keadaan baik. Tim akan menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Amerika Serikat ini.
WASHINGTON POST