TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota militer Korea Utara membelot ke Korea Selatan dengan cara melintasi sebuah desa di Zona Demiliterisasi Panmunjeom, Senin, 13 November 2017.
Menurut keterangan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, serdadu pembelot ini menderita luka-luka di bagian bahu dan siku saat melakukan aksinya setelah mendapatkan tembakan dari pasukan Korea Utara.
Baca: Korea Selatan Hukum 18 Pejabat Top Korea Utara di 3 Negara
Prajurit Korea Selatan patroli di dekat perbatasan desa Panmunjom yang memisahkan Korea sejak Perang Korea, di Paju, sebelah utara Seoul, Korea Selatan, Minggu (14/6). AP Photo/Lee Jin-man
Militer Korea Selatan mengatakan, prajurit ini lalu diangkut dengan helikopter milik Perserikatan Bangsa-Bangsa ke sebuah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah tiba di wilayah Korea Selatan.
Baca: Rakyat Korea Utara Makan Daging Buatan untuk Bertahan Hidup
"Seorang anggota militer Korea Utara membelot dari pos penjagaan menuju wilayah kami pada pukul 15.31 petang (waktu setempat)," ujar sumber militer Korea Selatan.
Setelah mendengarkan beberapa kali suara tembakan, militer Korea Selatan menemukan prajurit, yang belum diungkap identitasnya, terjatuh tersungkur dan berlumuran darah di sisi wilayah Korea Selatan.
"Dia tidak bersenjata dan (hanya) mengenakan seragam militer berpangkat rendah. Identitasnya tidak ada," kata sumber.
Zona Demiliterisasi adalah sebidang tanah kecil yang membelah kedua wilayah Korea. Di kawasan ini, Korea Utara dan Korea Selatan membangun pos keamanan berhadap-hadapan.
Sejumlah tentara Korsel bersiaga di dekat pintu perbatasan antara Korsel dengan Korut. Jembatan ini mengarah menuju Panmunjom, sebuah wilayah perbatasan yang terkenal di Korsel. Paju, Korea Selatan, 24 Agustus 2015. REUTERS / Kim Hong-Ji
Selama ini, tulis media pemerintah Korea Selatan Yonhap News, belum pernah terjadi konflik bersenjata terbuka di antara kedua Korea belakangan ini.
"Baru-baru ini ada tanda-tanda yang tidak biasa di militer Korea Utara, tetapi kami meningkatkan kewaspadaan tinggi guna menghadapi kemungkinan provokasi Korea Utara," kata militer.
Pembelotan melalui Zona Demiliterisasi jarang terjadi karena pasukan yang ditempatkan di pos penjagaan benar-benar pilihan Korea Utara.
NIKKEI | YONHAP NEWS