Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembelot Rancang Dirikan Negara Korea Utara di Pengasingan

image-gnews
Pembelot Korea Utara Suzanne Scholte, kelompok aktivis hak asasi manusia untuk Korea Utara melepaskan balon propaganda mencela uji nuklir Korea Utara bersama-sama di Paju, Korea Selatan (3/5). (Chung Sung-Jun/Getty Images)
Pembelot Korea Utara Suzanne Scholte, kelompok aktivis hak asasi manusia untuk Korea Utara melepaskan balon propaganda mencela uji nuklir Korea Utara bersama-sama di Paju, Korea Selatan (3/5). (Chung Sung-Jun/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Korea Utara yang membelot ke Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa ternyata sudah jauh-jauh hari merancang pendirian negara Korea Utara di pengasingan.

Korea Times dalam laporan investigasinya melaporkan, sejumlah pembelot asal Korea Utara di sejumlah negara saling berhubungan via email  untuk menggodok ide pendirian negara Korea Utara di pengasingan.

Baca: Pembelot Sebarkan 300 Ribu Selebaran ke Korea Utara

Salah satu pembelot yang getol mendirikan negara Korea Utara di pengasingan bernama Ri Jong-ho, ujar seorang sumber.

"Orang terbaru yang berinisiatif mendirikan gerakan pemerintahan di pengasingan adalah Ri Jong-ho," kata sumber itu yang juga seorang pembelot.

Ri merupakan mantan pejabat senior di Office 39 Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan tahun 2014. Ia membawa serta uang senilai US$ 5 juta dalam pelariannya.

Ri kemudian mengajukan suaka politik ke Amerika Serikat. Permohonan suaka politiknya diterima dan kini Ri tinggal di Virginia.

"Saya mendengar dia berambisi untuk membentuk pemerintahan Korea Utara di pengasingan. Dia punya uang untuk mewujudkan impiannya," kata sumber itu.

Baca: Terkena Sanksi Ekonomi, Pembelot: Korea Utara Segera Bangkrut!

Namun, setelah bertemu dan berdiskusi dengan sesama pembelot di Korea Selatan mengenai pembentukan negara Korea Utara di pelarian, Ri sepertinya kesulitan mewujudkan impiannya.

Tak hanya sikap para pembelot Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan yang mengecewakannya, kecewa, Ri juga frustasi karena Korea Selatan dianggapnya tidak antusias mengenai unifikasi dua Korea yang terbelah setelah Perang Korea tahun 1953 lalu.

Dia pun menyadari bahwa pembelot top seperti dirinya tak mampu memainkan peran sentral untuk mendirikan negara Korea Utara saat situasi genting atau unifikasi.

Sebenarnya, banyak pembelot yang bersimpati dengan ide pembentukan pemerintahan Korea Utara di pengasingan. Mereka umumnya tinggal di Amerika Serikat dan benua Eropa. Mereka menekankan pada aspek pasar atau ekonomi dan hak asasi manusia menjadi prioritas pemerintah nantinya.

Lalu apa masalahnya?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Analis Korea Utara dan aktivits vokal menyuarakan pemerintahan di pengasingan, Ahn Chan-ul menjelaskan, rencana untuk membentuk pemerintahan Korea Utara di pengasilan berpusat di Washington D.C sudah ada pada tahun 2010 lalu. Namun usahanya itu mandeg.

Baca: Korea Utara Eksekusi 4 Pembelot

Alasan mandeg, kata Ahn, adalah kesulitan dana dan ketiadaan figur pemimpin.

"Kami butuh uang untuk agenda ini. Tidak ada figur yang mengambil peran sebagai pemimpin di dalam kampanye bahkan tidak ada figur ikon untuk mendorong agenda ini agar terwujud,' kata Ahn.

Managing Director Asosiasi Pembelot Korea Utara, So Jae-pyung di Seoul mengatakan, dia pernah menerima surat dari satu organisasi di Amerika Serikat yang mengajaknya bergbaung untuk mendirikan negara Korea Utara di pengasingan.

Surat itu tidak menyebut nama pengirim maupun nama organisasinya termasuk tidak ada nomor nomor telepon. So menyebut alasan mereka menutup diri karena misinya rahasia.

Namun So tidak sependapat dengan alasan itu, sehingga ia menolak untuk bergabung.

Baca: Kim Jong-nam Pernah Ditawari Pimpin Korut di Pengasingan

"Saya tidak mengerti mengapa mereka memilih untuk tetap menutup identitas. Jika mereka sungguh-sungguh mau melakukan apa yang mereka katakan, mereka tidak baik memberi alasan itu untuk menyembunyikan identitasnya. Kami tidak menanggapinya," kata So.

Sekalipun sulit, namun sejumlah aktivis di Eropa dan Amerika Serikat tetap melangkah maju untuk mewujudkan negara Korea Utara di pengasingan.

Kim Jung-il sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Internasional untuk Pembelot Korea Utara di London, Inggris__ organisasi aktivis vokal yang menyerukan pembentukan pemerintahan sah Korea Utara di pengasingan sebagai salah satu organisasi yang berniat mewujudkan negara Korea Utara di pengasingan.

Kim menuturkan, organisaisnya telah menawarkan Kim Pyong-il__ saudara tiri Kim Jong Il, pemimpin Korea Utara yang telah meninggal tahun 2011__ dan Duta Besar Korea Utara untuk Republik Czech memimpin pembentukan negara Korea Utara di pengasingan. Negara akan dibentuk di Eropa. Namun belum ada tanggapan atas surat Kim.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.