Para pengunjuk rasa berdoa untuk rekan mereka yang menjadi korban saat berdemo menentang Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 1 Agustus 2017. RUTERS/Ueslei Marcelino
TEMPO.CO, Caracas - Sebanyak 2 orang tewas dan 8 korban lainnya ditangkap dalam sebuah serangan bersenjata oleh "teroris" di pangkalan militer Venezuela. Keterangan tersebut disampaikan oleh Presiden Nicolas Maduro dalam pidatonya di televisi, Ahad, 6 Agustus 2017.
Sebelumnya, Panglima Angkatan Bersenjata Venezuela, Jenderal Jesus Suarez Chourio, mengatakan, satu orang tews dan bebrapa lainnya luka setelah melakukan penyerangan ke pangkalan militer di sebelah barat daya Kota Valencia.
Maduro mengatakan, 10 orang berhasil meloloskan diri dan saat ini pasukan keamanan sedang memburu mereka. Menurut Jenderal Chourio, salah satu dari para penyerang itu luka parah selama mereka melakukan penyerangan.
Presiden Maduro menguraikan, insiden itu diawali dari aksi 20 orang bersenjata yang memasuki pangkalan militer Paramacay sebelum pukul 04.00 waktu setempat.
Dia menjelaskan, para penjaga malam terkejut ketika mendapati para penyusup memasuki wilayah militer dan menuju gudang senjata. Selanjutnya, terjadi adu tembak antara penyusup dengan pasukan militer sekitar empat jam.
"Serangan itu dilakukan orang bayaran oleh para pemimpin anti-pemerintah Venezuela yang bermarkas di Miami dan Kolombia," tuding Maduro.