Donald Trump Soal Rudal Korut: Kami Siap Lakukan Apapun

Reporter

Minggu, 30 Juli 2017 04:46 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pidatonya pada upacara peresmian dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di depan para undangan dan pendukungnya di Washington, AS, 20 Januari 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Washington D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk peluncuran rudal balistik antarbenua milik Korea Utara (Korut). Ia mengatakan hal ini mengancam dunia.

Menurut Trump, senjata tersebut serta uji cobanya akan semakin mengisolasi Korea Utara. Tindakan Korea Utara tersebut, kata Trump, juga akan melemahkan ekonomi negara itu.

"Amerika Serikat siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan tanah air dan melindungi sekutu kami," kata Trump dalam pernyataan tertulisnya, seperti dilansir laman berita CNN, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca: Gallup: Popularitas Donald Trump Terburuk Sejak Perang Dunia II

Amerika mendeteksi peluncuran rudal balistik antarbenua dari Korea Utara pada Jumat, 28 Juli 2017, sekitar pukul 10:45 waktu setempat. Menurut Pentagon, rudal ini diluncurkan dari Mupyong-ni dan menempuh perjalanan sekitar 1.000 kilometer sebelum menceburkan diri di perairan lepas pantai Jepang.

Pentagon dalam sebuah pernyataan menyatakan komitmen untuk membela sekutu AS seperti Korea Selatan dan Jepang dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara yang kian marak. "Kami tetap siap membela diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi," tulis pihak Departemen Pertahanan Amerika itu.

Baca: Sayang Anak, Begini Donald Trump Bela Si Sulung

Di lain tempat, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan sudah menerima laporan tentang peluncuran rudal Korut tersebut. "Saya menerima laporan bahwa Korea Utara kembali meluncurkan sebuah rudal dan mungkin mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif," ujarnya.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara kemungkinan terbang selama sekitar 45 menit. Ia menambahkan, tidak ada kerusakan pada kapal atau pesawat terbang milik Jepang.

Baca: Putra Donald Trump Rilis Email Soal Pertemuan dengan Rusia

Ketua Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Jenderal Joseph F. Dunford Jr. dan komandan Komando Pasifik AS, Laksamana Harry Harris, langsung memanggil Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Jenderal Lee Sun Jin setelah uji coba Korea Utara. Militer kedua negara langsung melakukan parade militer sebagai tanda menanggapi uji coba rudal itu.

Kepala staf gabungan Korea Selatan memperkirakan rudal balistik antarbenua milik Korut lebih maju dibandingkan yang diluncurkan bulan lalu. Ini berdasarkan rentang yang dilaluinya. "Ketinggiannya sekitar 3.700 kilometer dan jarak terbang sekitar 1.000 kilometer," ucap Joseph F. Dunford Jr. dalam sebuah pernyataan.

Baca: Bela Ivanka, Donald Trump Serang Chelsea Clinton di Twitter

Simak perkembangan Korut dan rudal balistiknya, serta sikap Donald Trump hanya di kanal Dunia Tempo.co.

CNN | DIKO OKTARA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

18 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

23 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya