TEMPO.CO, Seoul— Seorang tentara Korea Utara membelot ke Korea Selatan dengan berjalan melewati jalur perbatasan beranjau antara kedua negara yang dikenal dengan zona demiliterisasi (DMZ).
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu 14 Juni 2017, sang tentara, yang belum diketahui identitasnya, mendekati penjaga perbatasan Korsel dan menyatakan ingin membelot.
"Dia mendatangi pos perbatasan pada Selasa pukul 19.50. Kami sedang mengamankan dan memeriksa terkait motifnya [untuk membelot]," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel.
Baca: Sebelum Tewas, Niat Kim Jong-nam Membelot ke Korsel Diungkap
Militer Korsel menyatakan tak ada baku tembak selama upaya pembelotan ini terjadi.
Sejak Korea terbelah menjadi dua dalam beberapa dekade terakhir, banyak warga Korut kabur ke Korsel melalui zona demiliterisasi, yang membentang sepanjang 250 kilometer dari barat hingga timur Semenanjung Korea.
Kasus kaburnya tentara penjaga DMZ ini pun bukan lah yang pertama. Sejak 2010, tercatat lima dari 10 warga Korea Utara yang membelot ke Selatan berjalan kaki menyeberangi DMZ.
Pada September 2016, seorang tentara Korut juga lari dari negaranya ke Korsel melalui jalur ini. Sekitar Juni 2015, tentara remaja Korut juga nekat melarikan diri keluar perbatasan negaranya melalui zona ini untuk membelot.
Insiden pembelotan terbaru ke Korea Selatan kali ini terjadi di tengah ketegangan di kawasan yang kian panas menyusul ambisi rezim Korea Utara Kim Jong-un untuk membangun program nuklirnya.
DAILY MAIL | THE KOREA TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI