TEMPO.CO, Washington—Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggunakan akun Twitter untuk membela anaknya, Ivanka, dengan menyerang putri mantan presiden Bill Clinton, Chelsea.
Seperti dilansir Newsweek, Selasa 11 Juli 2017, langkah ini dilakukan Trump setelah publik Amerika Serikat mengkritik Ivanka yang menggantikan ayahnya untuk sementara saat KTT G20 di Hamburg, Jerman pekan lalu dalam sesi "Partnership with Africa, Migration and Health."
Menempati kursi kosong yang ditinggalkan ayahnya yang sedang melakukan pertemuan bilateral dengan pemimpin Jepang, Ivanka duduk di antara para pemimpin dunia, seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris Theresa May, dan Presiden Cina Xi Jinping.
Baca: Eric: Ivanka Pengaruhi Donald Trump Serang Suriah
Sejumlah orang menilai, apa yang dilakukannya itu tak pantas. Banjir kritik pun menerjang dari media sosial.
Membela putri kesayangannya, Ivanka, Donald Trump justru menjadikan Chelsea Clinton, anak dari rivalnya saat pemilihan presiden lalu, Hillary Clinton, sebagai sasaran tembak.
"Jika Chelsea Clinton diminta menduduki kursi untuk ibunya, saat sang ibu sedang menyerahkan negara kita, Fake News akan berseru, CHELSEA FOR PRES!" kicau Donald Trump melalui akun @realDonaldTrump pada Senin lalu.
Sementara Chelsea Clinton, yang baru berusia 12 tahun, saat ayahnya, Bill Clinton disumpah sebagai Presiden AS, segera merespons tudingan Trump.
"Tak akan pernah terpikir oleh ibu atau ayah saya untuk memintaku (menduduki kursi mereka). Apakah Anda akan menyerahkan negara kita? Kuharap tidak,” balas Chelsea dalam kicauannya.
Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, segera mengklarifikasi. Ia mengatakan, apa yang ditulis Donald Trump tak bermaksud untuk menyerang Clinton.
"Namun, untuk menanggapi serangan yang keterlaluan terhadap penasihat senior Gedung Putih," kata dia. "Jika Ivanka tak punya nama belakang Trump, tindakannya akan selalu dipuji, bukannya terus-terusan diserang."
Baca: Bela Ivanka di Twitter, Donald Trump Dihujani Hujatan
Menurut Sarah Huckabee Sanders, warga AS seharusnya bangga terhadap Ivanka Trump.
Bukan kali ini saja Chelsea Clinton menjadi bulan-bulanan Donald Trump dan orang-orang dekatnya. Meski begitu, Chelsea menegaskan dirinya tetap berteman baik dengan Ivanka Trump.
NEWSWEEK | PEOPLE | SITA PLANASARI AQUADINI