TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat bersepakat untuk mendukung Korea Selatan membangun sistem rudal balistik yang lebih kuat untuk melawan teknologi rudal cepat Korea Utara, Sabtu, 29 Juli 2017.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menyerukan perundingan pembangunan senjata rudal balistikdengan Washington beberapa jam setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua. Menurut para ahli, rudal yang dluncurkan Korea Utara memiliki jarak yang cukup jauh untuk mencapai Pantai Barat Amerika Serikat dan berpotensi membidik Chicago dan New York.
Baca: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ICBM
Amerika Serikat segera menerima usul itu. Penasehat keamanan nasional Moon, Chung Eui-yong, kemudian menghubungi rekannya dari Amerika Serikat, Jenderal H.R. McMaster pada Sabtu pagi. Komunikasi ini dijalin agar kedua negara bersekutu ini segera memulai negosiasi agar Korea Selatan dapat membangun kemampuan rudal balistik.
Baca: Saudi Tembak Jatuh Rudal Balistik Houthi yang Diarahkan ke Mekah
Tujuh jam kemudian, juru bicara Moon, Yoon Young-chan, menuturkan Jenderal McMaster mengkonfirmasi bahwa Washington menerima usul ini.
Sebelumnya, Moon juga memerintahkan para pejabat Korsel untuk bekerja sama dengan AS untuk memasang sebuah baterai pertahanan rudal canggih Amerika yang dikenal dengan Thaad. Tapi kelanjutan penempatan rudal yang berlokasi di Korea Selatan ini telah dihentikan sejak dia mulai menjabat pada Mei kemarin.
Tindakan Moon itu memberi isyarat bahwa ancaman rudal yang berkembang dari Korea Utara telah memacu kompetisi senjata di Asia Timur Laut. Jepang sebelumnya juga mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan rudal balistik dari AS.
NEW YORK TIMES | DANANG FIRMANTO