Anggota Penjaga Pantai Taiwan menguasai kapal nelayan saat latihan anti-terorisme di luar pelabuhan Keelung di New Taipei City, Taiwan, 10 Juni 2017. AP/Chiang Ying-ying
TEMPO.CO, Washigton - Pemerintah Amerika Serikat, AS, menyetujui penjualan senjata ke Taiwan senilai US$ 1,4 miliar atau setara Rp 18,6 triliun. Presiden Donald Trump telah memberitahu Kongres tentang rencananya menjual senjata.
Seorang sumber mengatakan, penjualan senjata AS ke Taiwan terdiri dari 7 item, termasuk dukungan teknis untuk radar peringatan dini, rudal anti-radiasi, torpedo dan komponen untuk rudal SM-2.
Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah memberitahu Kongres mengenai niatnya untuk menyetujui tujuh kesepakatan dengan Taiwan.
Nauert mengatakan bahwa persetujuan tersebut tidak melanggar undang-undang yang mengatur hubungan AS dengan negara kepulauan tersebut.
"Ini menunjukkan, kami percaya, dukungan kami untuk kemampuan Taiwan mempertahankan kebijakan pertahanan diri yang memadai," kata Nauert, seperti yang dilansir NBC News pada 29 Juni 2017.
Kongres yang pada umumnya sangat mendukung penjualan tersebut, memiliki waktu 30 hari untuk menilai kesepakatan penjualan senjata ke Taiwan sebelum disahkan.
Ketua Komisi Urusan Luar Negeri Partai Republik, Ed Royce, memberi isyarat dukungan kuat untuk penjualan yang dicanangkan sejak Maret 2017.
Kementerian Pertahanan Taiwan telah memberikan pernyataan terkait kesepakatan penjualan itu pada Jumat pagi, 30 Juni 2017. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas keputusan Amerika Serikat untuk terus melakukan kesepakatan penjualan senjata.
"Penjualan senjata tersebut diajukan oleh negara kita tahun lalu. Paket tersebut mencakup delapan jenis peralatan dan sistem, yang akan meningkatkan kemampuan tempur kami di udara dan laut," kata pernyataan tersebut.
Penjualan senjata AS ke Taiwan merupakan yang pertama di era Presiden Donald Trump. Penjualan senjata AS terakhir ke Taiwan senilai US$ 1,8 miliar diumumkan pada Desember 2015 meliputi 2 kapal selam, rudal anti-tank, kendaraan serbu amfibi dan rudal darat-ke-udara Stinger.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
28 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.