Krisis Listrik di Jalur Gaza, Hamas Salahkan Otoritas Palestina

Reporter

Kamis, 20 April 2017 15:22 WIB

Seorang wanita memanggang roti di sebuah tenda yang didirikan dibelakang rumahnya di Khan Younis, Gaza Strip, Palestina, 19 Desember 2016. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Gaza - Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza, Palestina telah berhenti memproduksi listrik setelah kehabisan bahan bakar. Alhasil, listrik padam di seluruh wilayah di jalur Gaza.

Sekitar dua juta orang yang tinggal di Gaza yang dikuasai faksi Hamas saat ini hanya dialiri listrik dua sampai empat jam sehari. Hal itu mengakibatkan sekolah, rumah sakit dan beberapa unit usaha tidak dapat beroperasi sepenuhnya.

Selain itu, warga Gaza juga kesulitan mendapatkan air untuk mandi, memasak, dan mencuci gara-gara pompa air bergantung pada listrik.

Baca juga:Di Akhir Jabatan, Obama Teken Dana Rp 2,9 T untuk Palestina

Dalam beberapa bulan terakhir, Hamas menggunakan dana bantuan dari Qatar dan Turki untuk membeli solar guna menjalankan pembangkit listrik. Namun kelompok militan tersebut menuduh Otoritas Palestina Tepi Barat atau PA, yang mengkoordinasikan pengiriman, menaikkan harga dengan menerapkan pajak yang tidak adil.

Pada konferensi pers pada hari Senin, pejabat otoritas Gaza, Fathi al-Sheikh Khalil mengatakan bahwa perselisihan baru antara otoritas listrik di Gaza dan PA yang dipimpin Fatah menyebabkan ketidakpastian waktu pengiriman bahan bakar berikutnya.

"Bahan bakar untuk pembangkit listrik sudah tidak mampu dibeli karena pajak bahan bakar yang tinggi yang diberlakukan PA setelah dana asing habis," kata Khalil, seperti yang dilansir Independent pada 19 April 2017.

Baca juga: Berkomplot dengan Israel, 6 Pria Palestina Dihukum Mati Hamas

Khalil juga menuding PA berusaha untuk memicu krisis listrik di wilayah Gaza untuk melemahkan Hamas.

Hamas menguasai Gaza dari Fatah, partai PA utama yang berbasis di Tepi Barat, pada 2007. Hal itu menyebabkan pemblokiran melalui darat dan laut oleh Israel yang telah menyulitkan impor barang dan jasa serta memperburuk minimnya pasokan listrik.

Selama musim dingin beberapa warga Gaza terpaksa membakar batu bara dan kayu bekas di dalam rumah atau menggunakan pemanas minyak tanah tua yang tidak dapat diandalkan.

Kekurangan bahan bakar hanyalah salah satu masalah parah di wilayah Gaza yang 96 persen airnya tidak dapat diminum, dan 46 persen penduduknya menganggur. Dan, lebih dari 80 persen penduduk Gaza bergantung pada bantuan internasional.

INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

14 jam lalu

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

1 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

1 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

1 hari lalu

Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

2 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

3 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Bos Intel Israel Mundur karena Gagal Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

4 hari lalu

Bos Intel Israel Mundur karena Gagal Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Kepala Intelijen Israel mundur dari jabatannnya karena merasa gagal mengantisipasi serangan Hamas. Sebaliknya dengan Netanyahu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

4 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya