TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 300 jenazah ditemukan di dua rumah sakit terbesar di Gaza setelah pengepungan Israel berakhir bulan ini. Kuburan massal itu ditemukan di dalam Kompleks Medis Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan minggu ini.
Penemuan ratusan mayat itu telah menimbulkan kesedihan dan kengerian dari warga Palestina. Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB pun melayangkan kecaman dan menyerukan penyelidikan yang transparan dan kredibel.
Baca Juga:
Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa mengatakan lebih banyak jenazah ditemukan di Rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza. Rumah sakit Al Shifa telah kosong setelah pengepungan dua minggu Israel berakhir di sana pada 1 April 2024.
Kuburan massal di dua fasilitas medis terbesar di Gaza adalah beberapa di antara beberapa kuburan yang ditemukan sejak Israel melancarkan perangnya di wilayah pesisir yang terkepung pada 7 Oktober 2023. Aksi Israel itu telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina. Serangan Israel terjadi setelah pejuang Hamas melakukan serangan di dalam wilayah Israel, yang menewaskan 1.139 orang.
Berikut sederet fakta-fakta tentang penemuan ratusan mayat di Gaza:
Apa yang telah ditemukan?
Awak pertahanan sipil Gaza mengatakan sejauh ini lebih dari 300 jenazah telah ditemukan dari kuburan massal di Kompleks Medis Nasser.
Menurut Al Jazeera, mereka yang diangkat dari kuburan termasuk wanita, anak-anak, pasien dan staf medis.
Staf medis dan pengungsi yang berhasil meninggalkan rumah sakit sebelum penarikan tentara Israel menggambarkan pemandangan“horor, pembunuhan massal dan penangkapan hingga seluruh rumah sakit berubah dari tempat penyembuhan menjadi kuburan besar.
Kelompok pertahanan sipil pada hari Senin mengatakan mereka menemukan banyak jenazah dari kuburan sementara di dalam kompleks Nasser.
Ravina Shamdasani, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan beberapa mayat yang ditemukan di rumah sakit Khan Younis dalam keadaan tangan terikat dan pakaiannya dilucuti.