Ikut Referendum, Warga Turki di Prancis Kenakan Pakaian Ottoman  

Reporter

Senin, 10 April 2017 19:05 WIB

Warga Turki mengenakan pakaian tradisional Ottoman saat memberikan suara pada referendum nasional. euronews.com

TEMPO.CO, Paris - Sekelompok pemilih Turki yang memberikan suaranya dalam referendum nasional di Prancis mengenakan pakaian tradisional Ottoman.

Seperti dilansir Euro News, Sabtu, 8 April 2017, sejumlah pria, perempuan, dan setidaknya seorang anak muncul di sebuah tempat pemungutan suara di Strasbourg, Prancis, dengan mengenakan jubah panjang berlapis serta penutup kepala yang tinggi dan besar.

Baca: Warga Turki Antusias Ikuti Referendum Nasional di Belanda

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan sering menggunakan citra masa kejayaan kekaisaran Ottoman untuk mendukung agenda nasionalisnya.

Warga Turki di Eropa hingga Ahad, 9 April 2017, memberikan suaranya untuk mendukung atau menolak perubahan konstitusi negaranya.

Konstitusi baru akan memberikan kekuasaan yang luas kepada Presiden Turki karena mengubah sistem pemerintahan dari parlementer menjadi presidensial.

Baca: Referendum Turki di Australia, Oposisi Erdogan Mengaku Ditekan

Referendum sendiri telah menimbulkan kontroversi di Eropa setelah menteri Turki melakukan kunjungan ke sejumlah negara untuk mencoba meyakinkan para pemilih ekspatriat agar memberikan suara mendukung referendum.

Jerman dan Belanda berusaha mencegah langkah-langkah seperti itu. Namun Prancis mengizinkan Menteri Luar Negeri Turki mengkampanyekan referendum di bagian timur laut negara itu, tempat banyak warga Turki menetap.

EURO NEWS | YON DEMA




Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

27 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

28 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

33 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya