Roh Tae-woo dan Chun Doo-hwan pada 26 Agustus 1996. Korea Times
TEMPO.CO, Seoul - Park Geun-hye bukan presiden Korea Selatan yang pertama ditahan dalam kasus pidana. Park merupakan presiden Korea Selatan yang ketiga yang dijebloskan ke tahanan selama proses penyidikan. Ada dua presiden sebelumnya yang juga dijebloskan ke tahanan dan satunya bunuh diri sebelum ditahan.
Berikut tiga mantan presiden Korea Selatan yang pernah diusut dan dijebloskan ke tahanan:
1. Roh Tae-woo. Roh merupakan presiden Korea Selatan yang pertama ditahan. Roh merupakan presiden Korea Selatan yang pertama kali menjalani pemeriksaan oleh jaksa. Fotonya mengenakan pakaian resmi tahanan menjadi sejarah pahit bagi negara itu.
Kantor Kejaksaan Agung Korea Selatan pada 1 November 1995 menyelidiki Roh atas dugaan menerima lebih dari US$ 179 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun dari sejumlah konglomrat termasuk dari Bos Daewoo Group, Kim Woo-jung.
"Saya akan bertanggung jawab atas semua sangkaan ini dan konflik ini," kata Roh sebelum dia dikirim ke tahanan di pusat tahanan di Seoul. "Saya akan menerima hukuman ini," kata Roh.
2. Chun Doo-hwan. Chun dipanggil untuk menjalani pemeriksaan oleh jaksa pada tanggal 2 Desember 1995. Ia dituduh sebagai pengkhianat dengan melakukan upaya kudeta pada tanggal 12 Desember dan terlibat dalam Pemberontakan Gwangju.
Namun Chun di hari pemanggilannya menegaskan penolakanya bekerja sama dengan aparat penegak hukum. "Saya tidak akan bekerja sama dengan berbagai bentuk prosedur," ujar Chun.
Roh dan Chun kemudian diadili bersama-sama dengan tuduhan pengkhianatan, pembangkangan, dan menerima suap. Chun kemudian dijatuhi hukuman mati pada Agustus 1996 dan Roh dijatuhi hukuman 22 tahun penjara.
Mahkamah Agung Korea Utara kemudian memotong masa hukuman Roh menjadi 17 tahun dan Chun dijatuhi hukuman seumur hidup.
Dan pada tanggal 22 Desember 1997, Roh dan Chun dibebaskan dengan pemberian pengampunan khusus.
Selain Park, Roh dan Chun, ada satu lagi mantan presiden Korea Selatan yang pernah menjalani pemeriksaan kasus pelanggaran pidana suap, yakni Roh Moo-hyun.
3.Roh Moo-hyun. Roh Moo-hyun diperiksa pada 20 April 2009 dengan tuduhan menerima uang sebesar US$ 6 juta dari Park Yeon-Cha, seorang pengusaha yang berteman dekat dengannya.
Kejaksan Agung Korea Selatan saat itu sedang membahas penahanan, namun Roh Moo-hyun sudah lebih dulu membuat keputusan: bunuh diri.