Presiden Trump Hapus Irak dari Daftar Larangan Masuk ke AS  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 13:25 WIB

Gaya "kembaran" Presiden AS Donald Trump, saat menyapa seorang bocah di jalanan kota Hong Kong, Cina, 25 Januari 2017. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Washington-Presiden Donald Trump akan menghapus Irak dari daftar negara yang dilarang masuk ke Amerika Serikat untuk sementara waktu. Presiden Trump mendapat tekanan dari Pentagon dan Kementerian Luar Negeri untuk mencabut Irak dari daftar itu.

Pentagon dan Kementerian Luar Negeri, menurut empat pejabat di pemerintahan Trump, beralasan Irak merupakan memainkan peran kunci dalam memberangus ISIS.

Baca juga : Ngeyel, Trump Akan Buat Lagi Larangan Imigran Muslim

Presiden Trump dijadwalkan akan menandatangani perintah eksekutif baru hari ini, 1 Maret 2017. Perintah eksekutif ini untuk menggantikan perintah eksekutif sebelumnya yang telah dibatalkan oleh pengadilan Amerika Serikat.

Perintah Eksekutif yang baru ini berisikan larangan para imigran dari enam negara masuk ke Amerika Serikat untuk 90 hari lamanya. Enam negara itu adalah Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman. Nama Irak resmi dihapus dari perintah eksekusif terbaru Presiden Trump.

Baca juga: Efek Kebijakan Imigrasi Donald Trump, 60 Ribu Visa Dicabut

Irak dan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat sejak Oktober 2016 melakukan operasi memberangus ISIS di Irak. Pasukan koalisi ini belum sepenuhnya berhasil membebaskan kota-kota di Irak dari cengkraman ISIS.

Dengan keluarnya perintah eksekutif baru ini, Presiden Trump memberlakukan aturan masuk yang baru bagi para imigran yang masuk ke AS dengan tujuan mengurangi pekerja yang tidak trampil atau penganguran dan meningkatkan upah buruh.

Baca juga: Donald Trump Disebut akan Cegah Warga 7 Negara Muslim ke AS

Selain itu, Presiden Trump juga mendirikan kantor khusus untuk membantu para korban kejahatan yang pelakunya adalah imigran atau disingkat VOICE atau Victims of Immigration Crime Engagement.

"Kami menyediakan suara bagi mereka yang diabaikan media, dan didiamkan karena kepentingan khusus," kata Presiden Trump.

Informasi terbaru dari Irak, pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat bertempur melawan ISIS di gedung-gedung pemerintahan di Mosul. Dengan menguasai gedung-gedung pemerintahan, maka itu menjadi simbol penting untuk memulihkan kembali kewenangan negara di kota itu.

AL ARABIYA | IRAQINEWS | AP | MARIA RITA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya