Sejumlah wanita Palestina berusaha menghalangi tentara Israel yang akan menahan seorang anak Palestina dalam aksi protes menentang pemukiman Yahudi di Tepi Barat dekat Ramallah, 28 Agustus 2015. Peristiwa ini menandai meningkatnya kekerasan dan konflik antara warga Yahudi dan Israel di Tepi Barat. REUTERS/Mohamad Torokman
TEMPO.CO, Gaza - Serdadu Israel, Rabu subuh waktu setempat, 15 Februari 2017, menculik sedikitnya 20 warga Palestina dari rumah mereka dalam operasi pencarian pelaku kekerasan.
”Israel juga menyita 15 mobil warga Palestina di Tepi Barat,” demikian ditulis IMEM News.
Palestinian Prisoners Society (PPS) mengatakan Israel menciduk seorang remaja berusia 14 tahun bernama Firas Nidal Mansour serta tiga remaja lainnya, yakni Hamed Jamal Abu Haniyya, 20 tahun, Yazeed Ali Adwan (24), dan Firas Mahmoud Shehada (21), dari rumah mereka di Kota Azzoum, sebelah timur Tepi Barat.
PPS melaporkan, Israel juga menyita 12 mobil warga Palestina di Kota Husan, sebelah barat Bethlehem, dan tiga lainnya di Desa Bil’in, sebelah barat Ramallah, karena dituding menggunakan kendaraan itu untuk mengangkut demonstran.
Abdullah Abu Rahma, Koordinator Komite Popular melawan Tembok dan Penjajahan di Bil’in, mengatakan, para serdadu merangsek dan mencari rumah-rumah di desa selanjutnya menciduk Waqqas Mansour, 17 tahun.
Dia menambahkan, tentara Israel masuk paksa ke rumah Malek Yassin, 18 tahun, namun dia tidak ada di sana sehingga tentara membawa keluarganya sebagai jaminan.