Gedung Putih Ultimatum Ratusan Diplomat AS Pengkritik Trump  

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 07:39 WIB

Seorang pengunjuk rasa membawa poster saat menggelar aksi protes di Terminal 4 Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK) di New York, 28 Januari 2017. Ratusan massa menggelar aksi memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang warga dari 7 negara dengan mayoritas penduduk Islam, masuk ke wilayah AS. AP Photo/Craig Ruttle

TEMPO.CO, Yogyakarta- Gedung Putih telah mengeluarkan ultimatum kepada lebih dari 100 diplomat Amerika Serikat di seluruh dunia agar memahami perintah Presiden Donald Trump. Ultimatum untuk menanggapi laporan yang beredar bahwa lebih dari 100 diplomat AS telah menandatangani petisi untuk menolak dan mengkritik pembatasan imigrasi baru Presiden Trump.

Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer mengatakan para diplomat yang tidak mengerti mengapa atau bagaimana larangan perjalanan Presiden Trump untuk membuat Amerika menjadi tempat yang aman akan diwajibkan mengikuti program pelatihan. Jika para diplomat itu menolaknya, maka akan dipecat.

Baca juga:
Demi Keamanan, Polisi Dubai Dukung Kebijakan Donald Trump
Iran Uji Coba Rudal, Gara-gara Trump Larang Warganya ke AS?

"Semua diplomat harus mendalami tentang kebijakan Presdien Donald Trump tentang larangan imigran dari beberapa negara Islam, jika tidak maka wajib mengikuti program pelatihan atau silahkan pergi," kata Spicer, seperti yang dilansir BBC pada 30 Januari 2017.

Dalam pesan tersebut, para diplomat menyatakan penentangan mereka terhadap keputusan yang ditandatangani Trump pada Jumat pekan lalu yang melarang warga Libya, Sudan, Somalia, Suriah, Irak, Yaman dan Iran masuk ke AS selama 90 hari.

Penandatangan dokumen yang diterbitkan oleh beberapa media, menunjukan bahwa para diplomat tersebut menyebutkan tujuh negara yang terkena dampak menganggap bahwa larangan tersebut telah termotivasi oleh agama.

Petisi itu diserahkan kepada sebuah badan yang disebut "saluran Perbedaan." Saluran tersebut aktif semasa perang Vietnam (1955-1975) agar staf dapat mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan sistem diplomasi AS tanpa takut dipecat, dan dokumen harus menerima tanggapan resmi dalam waktu antara 30 dan 60 hari.

BBC|ECONOMIC NEWS|NEW YORK TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya