Pemimpin ISIS di Filipina Tewas Ditembak Polisi  

Reporter

Minggu, 8 Januari 2017 15:41 WIB

Militan Filipina yang ingin bersekutu dengan kelompok ISIS telah memenggal dua sandera lokal. Ndtv.com

TEMPO.CO, Manila - Pemimpin kelompok teroris Filipina yang telah berbaiat kepada kelompok teroris ISIS tewas dalam operasi gabungan polisi di Kota Kiamba, Provinsi Sarangani. Mohammad Jaafar Maguid atau Tokboy, yang tewas ditembak polisi pada Kamis dinihari, 5 Januari 2017, merupakan pemimpin kelompok Ansar al-Khilafah yang mendukung ISIS.

"Dia tewas dalam operasi gabungan yang dipimpin Badan Koordinasi Intelijen Nasional dan polisi," kata Hermogenes Espereon, penasihat Keamanan Nasional, seperti dilansir dari Straits Time.

Kepala Kepolisian Daerah Sarangani Cedrick Train menjelaskan, Maguid diserang saat hendak meninggalkan resor pantai dengan menggunakan sedan Toyota Wigo. Dia tewas di tempat, sementara tiga anak buahnya ditangkap. Polisi juga menyita barang-barangnya, termasuk dua senapan serbu AR-15 dan granat.

Maguid dilaporkan mendapatkan pelatihan dari teroris Malaysia, Zulkifli bin Hir, yang juga dikenal sebagai Marwan—yang dibunuh polisi pada Januari 2015.

Di bawah Maguid, Ansar al-Khilafah telah membangun jaringan dengan kelompok-kelompok militan di Indonesia, terutama Mujahidin Indonesia Timur, yang dipimpin Santoso—warga Indonesia yang dilatih di Filipina. Santoso tewas ditembak aparat satuan tugas Tinombala pada pertengahan Juli 2016.

Maguid adalah mantan komandan Komando Pangkalan 105 dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF), yang sekarang mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah untuk membentuk otonomi muslim di kelompok pulau selatan yang dilanda perang di Mindanao. Maguid ditangkap pada 2009 atas tuduhan pembunuhan, pembakaran, dan perampokan. Dia melarikan diri dari penjara pada 2010.

Ansar al-Khilafah adalah salah satu dari segelintir kelompok ekstremis yang telah berjanji setia atau berbaiat kepada ISIS. Kelompok itu beberapa kali terdeteksi hendak melakukan serangan, termasuk pada pertemuan puncak APEC di Manila tahun 2015.

Baru-baru ini, kelompok tersebut juga memberikan dukungan untuk kelompok Maute, yang bertanggung jawab atas pengeboman sebuah pasar malam populer di Kota Davao pada September lalu. Ledakan ini menewaskan 14 orang. Rencananya, pelaku juga mengebom Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila.

STRAITS TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Baca:
Presiden Duterte Akui Kerabat Dekatnya Gabung dengan ISIS


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

18 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

37 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

38 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

46 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

47 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

49 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

49 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

49 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

50 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

50 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya