Bernard Cazeneuve, Tokoh Anti-Teror Jadi PM Prancis

Reporter

Rabu, 7 Desember 2016 15:06 WIB

Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve tiba di dekat lokasi jatuhnya pesawat GermanWings di dekat Pegunungan Alpen, Prancis, 24 Maret 2015. (Patrick AVENTURIER/Getty Images)

TEMPO.CO, Paris - Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu pada Selasa, 6 Desember 2016 setelah Manuel Valls mengundurkan diri untuk pencalonan Partai Sosialis dalam pemilihan Presiden.

"Saya telah menunjuk Cazeneuve sebagai Perdana Menteri dan memintanya segera membentuk pemerintahan baru," kata Presiden Prancis, Francois Hollande, seperti yang dilansir Independent pada 6 Desember 2016.

Baca:
45 Dokter di Mesir Terlibat Penjualan Organ Tubuh Imigran
Curhat kepada Buruh, Putin Ingin Pensiun lalu Travelling

Pria berusia 53 tahun tersebut adalah sekutu dekat Hollande dan telah menjadi tokoh populer dalam politik Perancis atas prestasinya mengatasi ekstrimisme.

Sejak ditunjuk sebagai menteri dalam negeri pada tahun 2014, ia telah memimpin dalam mengatasi serangkaian serangan teror, memperjuangkan hukum kontraterorisme dan intelijen.

Cazeneuve, yang mengawasi tindakan pasukan keamanan terhadap rentetan serangan ekstremis, menewaskan lebih 230 orang di Prancis sejak dua tahun lalu, akan mengambil alih pemerintah Sosialis sampai pemilihan legislatif Juni 2017.

Manuel Valls mundur dari jabatannya untuk fokus pada pencalonannya sebagai Presiden dalam pemilu mendatang di negara itu. Valls, yang selamat dari mosi tidak percaya awal tahun ini, telah dikritik oleh anggota partainya sendiri karena mendukung reformasi tenaga kerja yang kontroversial dan larangan burkini, serta bergaya otoriter.

Dia akan menghadapi pesaing lain dalam Sosialis pada pemilihan bulan depan sebelum pemilihan presiden Perancis pada bulan April dan Mei.

Partainya menguasai mayoritas di Majelis Nasional Perancis tapi popularitasnya menurun oleh krisis pengungsi dan ketidakmampuan pemerintah dalam mencegah serangan teroris.
INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya