Calon Presiden Amerika Serikat dari partai Republik, Donald Trump berbicara usai berakhirnya hasil penghitungan suara dalam pemilihan umum Presiden Amerika Serikat di Manhattan, New York, 9 November 2016. Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-45. REUTERS
TEMPO.CO, Washington - Tim Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump menghapus pernyataan Trump di situs resminya tentang melarang muslim tinggal di Amerika Serikat.
Trump mengeluarkan larangan muslim tinggal di Amerika pada Desember 2015 untuk merespons serangan teroris di Paris sebulan sebelumnya. Dia beralasan, larangan itu semata-mata untuk mengukur keselamatan warga Amerika, bukan melakukan diskriminasi berdasarkan agama.
Tidak ada penjelasan dari tim Trump mengenai penghapusan pernyataan itu dari situs tersebut. Halaman yang memuat pernyataan Trump tentang larangan muslim hidup di Amerika masih tayang di situs itu saat warga negara itu memberikan suaranya untuk memilih presiden pada 8 November lalu.
Ini bukan peristiwa pertama pernyataan dihapus dari situs resmi Trump. Saat spekulasi meningkat mengenai Melania Trump tidak menyelesaikan kuliahnya, halaman biografi istri Trump yang ada di situs dihapus.
Selama kampanyenya, Trump sebagai kandidat presiden dari Partai Republik menyampaikan sejumlah program yang di antaranya tentang penolakan terhadap masuknya imigran muslim.
Dalam penghitungan suara pada 9 November 2016, Trump memenangi 276 kursi, mengalahkan pesaingnya dari kubu Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
32 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.