Jurnalis Prancis Menyusup ke Markas ISIS, Ini Temuannya  

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 15:10 WIB

Emad dan kakaknya Murad, anak-anak Yazidi yang berhasil meololoskan diri dari kamp pelatihan ISIS yang sekarang berada di kamp pengungsi Duhok, Irak, 19 April 2016. Anak laki-laki dari masyarakat minoritas Yazidi, pernah diberikan pelatihan seperti ideologi dan perang oleh ISIS. REUTERS/Ahmed Jadallah

TEMPO.CO, Paris - Seorang wartawan Prancis berhasil menyusup ke satu sel kelompok ekstremis Islam untuk merekam aktivitas dan rencana serangan yang akan mereka lakukan atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia melakukan penyelidikan dan membuat sebuah film dokumenter berjudul Tentara Allah.

Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, wartawan muslim yang menggunakan nama samaran Said Ramzi itu merekam dengan kamera tersembunyi.

Hasil karya jurnalistik Ramzi akan ditayangkan di Prancis, Senin malam, 2 Mei 2016, waktu setempat. Tujuan penayangan ini untuk memberikan wawasan kepada anak-anak muda yang berpotensi dan terancam direkrut ekstremis.

Ramzi bercerita bahwa ia seorang muslim yang terlibat serangan 13 November di Paris, yang menewaskan 130 orang.

"Tujuan saya untuk memahami apa yang terjadi di dalam kepala mereka. Salah satu pelajaran utama adalah bahwa saya tidak pernah melihat apa pun berkaitan dengan Islam dalam urusan ini. Tidak ada keinginan memperbaiki dunia. Hanya kebingungan, frustrasi, rasa ingin bunuh diri," ujar Ramzi.

"Mereka mengalami nasib sial saat lahir di era ISIS. Hal ini sangat menyedihkan. Mereka adalah anak-anak yang mencari sesuatu dan itulah yang mereka temukan," ucapnya.

Untuk berkontak dengan kelompok ISIS, Ramzi mengatakan langkah pertama cukup mudah, yakni bergabung dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbicara tentang jihad di Facebook.

Kemudian dia bertemu dengan orang yang disebut sebagai "emir" dari kelompok yang jumlahnya sekitar selusin pemuda. Beberapa dari mereka lahir dari keluarga muslim, sementara lainnya mualaf. Pertemuan terjadi di Chateauroux, sebuah kota di pusat-barat Prancis.

'Emir' katanya adalah warga negara Prancis-Turki bernama Oussama. Dalam pertemuan pertama itu, mereka ia mencoba meyakinkan Ramzi bahwa dia tahu tentang Abu Hamza--surga yang menantinya jika ia melakukan misi bunuh diri.

"Menuju surga itu adalah jalan," kata Oussama dengan senyum dingin di wajahnya, sebagaimana terlihat dalam rekaman. "Ayo, saudara, mari kita pergi ke surga, perempuan menunggu kita di sana dengan malaikat sebagai pembantu. Anda akan memiliki istana, kuda bersayap emas, dan batu rubi."

Dalam satu pertemuan di depan sebuah masjid di Stains, pinggiran Paris, anggota kelompok itu tampak menunjuk sebuah pesawat yang mendekati Bandara Bourget. "Dengan satu roket peluncur, Anda dapat dengan mudah mendapatkan salah satu dari mereka. Anda melakukan sesuatu seperti itu dalam nama ISIS, dan Prancis akan trauma selama satu abad."

Ramzi mengatakan, selain Oussama, beberapa anggota kelompok telah mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah. Oussama ditangkap oleh polisi Turki dan diserahkan ke Prancis. Selama 5 bulan ia mendekam di penjara.

Sementara itu, ia harus menjalani wajib lapor di kantor polisi setempat sekali sehari. Namun ia tetap berhubungan dengan kelompoknya melalui aplikasi pesan enkripsi, Telegram, mengatur pertemuan di mana mereka berencana meluncurkan serangan.

"Kita harus menyerang sebuah pangkalan militer," kata Oussama. "Ketika mereka makan, mereka semua berbaris ... ta-ta-ta-ta-ta," ucapnya, meniru suara tembakan senjata otomatis.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya