Donald Trump Ancam Akhiri Kemerdekaan Pers Amerika Serikat

Reporter

Minggu, 28 Februari 2016 13:36 WIB

Donald Trump. Getty Images

TEMPO.CO, Texas - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengancam akan mengirimkan gugatan terhadap proteksi kebebasan pers di Amerika Serikat. Ancaman tersebut dikirimkan untuk menggugat Amandemen Pertama yang menjamin serta melindungi kebebasan berbicara dan berekspresi.

"Saya akan mengajukan gugatan pencemaran nama baik. Jadi, ketika koran menulis hal negatif dengan sengaja dan menulis artikel palsu, kami bisa menuntut mereka dan memenangi pengadilan dengan banyak uang," kata Trump, Jumat, 26 Februari 2016, di Fort Worth, Texas, seperti dikutip Politico.

Baca juga: Pesta Ultah Presiden Mugabe Habiskan Rp 13,4 Miliar

"Ketika The New York Times atau The Washington Post karena suatu alasan menulis beberapa hal, kami bisa menuntut mereka dan memenanginya. Bukan karena tidak memiliki kesempatan untuk menang, tapi mereka benar-benar dilindungi. Kami akan membuka hukum pencemaran nama baik," ujar Trump.

Trump, yang Jumat itu meraih dukungan dari Gubernur New Jersey Chris Christie, mencerca media yang banyak menyerangnya. Dia menyatakan tidak takut untuk menuntut siapa dan apa yang dia inginkan. Namun Trump dinilai tidak memahami bahwa hukum pencemaran nama baik adalah domain provinsi.

Baca juga: Hillary Clinton Menang di South Carolina

Amandemen Pertama menyatakan dengan tegas bahwa hukum menjamin atau menjembatani kebebasan berbicara atau kebebasan pers. Putusan Mahkamah Agung Amerika pada 1964 saat kasus New York Times Co v Sullivan telah membuat pejabat publik sulit mengamandemennya kembali.

Berkaca pada kasus 1964, Mahkamah Agung menyatakan sulit bagi tokoh masyarakat Amerika menuntut pers. Alasannya, untuk mencerminkan komitmen nasional perdebatan tentang isu-isu publik harus tanpa hambatan, kuat, dan cakupannya terbuka. Hasilnya, perdebatan berlangsung keras, kaustik, serta kadang-kadang tajam terhadap pemerintah dan pejabat publik. "Jadi Trump adalah kurang beruntung," tulis Huffington Post.

HUFFINGTON POST | ARKHELAUS




Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

23 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya