TEMPO.CO, Columbia - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, unggul atas rivalnya, Bernie Sanders, dalam pemilihan awal di South Carolina.
"Kepada penduduk South Carolina, para relawan yang selalu dalam jantung kampanye kami, dan kaum pendukung yang memberikan kekuatan, saya ucapkan banyak terima kasih," tulis Clinton melalui akun Twitter-nya, seperti dilansir CNN, MSNBC, dan Fox News, seusai pemungutan suara pada Sabtu malam, 27 Februari 2016, waktu setempat.
Suara sorak-sorai terdengar membahana di jalan-jalan utama Columbia, South Carolina, tempat Clinton akan menyampaikan pidato kemenangannya kepada para penyokong.
"Saatnya perempuan berada di Gedung Putih!" teriak pendukung Clinton.
Sanders segera memberikan ucapan selamat kepada pesaingnya itu. Namun dia bersumpah akan terus berjuang menjadi nominator presiden dari Partai Demokrat. "Saya menang menentukan di New Hampshire. Beliau menang menentukan di South Carolina. Sekarang kita lihat saja, bagaimana pada Selasa Super (1 Maret 2016) yang menentukan," ucapnya.
Kemenangan ini adalah yang ketiga kali bagi Clinton dari empat pemilihan umum awal yang digelar. Prestasi ini membuat peluangnya sangat besar menjadi calon dari Demokrat untuk bertarung dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016.
Dalam kemenangan ketiga kalinya itu, bekas Menteri Luar Negeri Amerika ini juga mendapatkan dukungan kuat dari warga berkulit hitam. Mereka adalah konstituen utama dan, hampir separuh dari jumlah mereka di South Carolina memberikan suaranya kepada Clinton.
Hasil ini memunculkan pertanyaan besar, apakah Sanders, demokrat sosialis dan senator Amerika dari Vermont, sanggup memenangi pertarungan di basis massanya kaum liberal Northeastern.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN