2 Tahun Ini, 10 Ribu Anak-anak Migran Dilaporkan Menghilang  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 1 Februari 2016 06:10 WIB

Seorang anak laki-laki bersama anak-anak imigran lainnya berkumpul di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Idomeni, Yunani, 3 Desember 2015. Sejumlah imigran terdampar di perbatasan Yunani-Makedonia dan perjalanannya terhambat menuju negara Uni Eropa. Getty Images/Milos Bicanski

TEMPO.CO, Jakarta - Unit intelijen polisi Uni Eropa menyatakan setidaknya lebih dari sepuluh ribu anak-anak migran dilaporkan menghilang setelah tiba di Eropa selama dua tahun terakhir. Europol mengatakan ribuan anak di bawah umur rentan menghilang setelah tercatat dalam otoritas negara.

Laporan ini memperingatkan bahwa banyak anak-anak dan remaja yang dipaksa terjun ke dalam eksploitasi seksual dan perbudakan oleh beberapa kelompok kriminal.

Organisasi Save the Children mengatakan sekitar 26 ribu migran anak tiba di Eropa tahun lalu. Mereka datang tanpa keluarga. Ini adalah pertama kalinya Europol memberikan perkiraan berapa banyak kemungkinan yang hilang di Eropa.

"Ini tidak masuk akal jika kita mengatakan sedang mencari lebih dari sepuluh ribu anak," kata Kepala Europol, seperti dilansir BBC.com, Minggu, 31 Januari 2016.

"Tidak semua dari mereka dieksploitasi secara kriminal. Beberapa dari mereka telah dipulangkan kepada anggota keluarga. Hanya, kami tidak tahu di mana mereka, apa yang mereka lakukan, atau bersama siapa mereka tinggal," ucapnya.

Para pejabat di Italia memperingatkan, sejak Mei 2015, hampir 5.000 anak-anak telah menghilang dari pusat perlindungan atau asylum sejak musim panas sebelumnya.

Pada Oktober 2015, pihak berwenang di Trelleborg di Swedia selatan juga menyatakan sekitar seribu anak-anak pengungsi tanpa pendamping dan remaja yang tiba di kota pada bulan sebelumnya juga telah hilang.

Setelah mengonfirmasikan perkiraan keseluruhan anak di bawah umur yang hilang, juru bicara Europol menuturkan sebagian besar dari mereka kemungkinan menghilang setelah mendarat di Yunani. Negara ini adalah titik masuk pertama bagi sebagian besar dari satu juta migran yang tiba di Eropa dengan kapal pada 2015. Pihak berwenang dikritik karena gagal memeriksa kedatangan migran tersebut.

Europol menjelaskan, beberapa kelompok kriminal diketahui terlibat dalam perdagangan manusia di Eropa dengan menargetkan para pengungsi. Ada kekhawatiran anak tanpa pendamping dan remaja ini terseret menjadi pekerja seks, perbudakan, dan kegiatan ilegal lain.

Juru bicara organisasi Internasional untuk Migrasi atau International Organization for Migration (IOM), Leonard Doyle, mengatakan kepada BBC perihal sosok sepuluh ribu anak yang hilang itu. Ia berujar, fenomena ini mengejutkan sekaligus tidak mengejutkan.

Doyle menuturkan hal itu terjadi sesuai dengan yang dibayangkan bahwa kebanyakan dari mereka akan terjebak dalam eksploitasi. "Mari kita berdoa agar Uni Eropa yang menempatkan mereka dapat menemukan anak-anak ini, membantu mereka bersatu dengan keluarga mereka," ucap Doyle.

BBC.COM | LARISSA HUDA




Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya