Trump Larang Muslim Masuk AS, Bikin Cinta atau Benci?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 8 Desember 2015 19:39 WIB

Donald Trump. Getty Images

TEMPO.CO, Washington, DC - Popularitas kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, dilaporkan semakin tinggi dan mendapat dukungan kuat dari warga AS setelah melontarkan pernyataan yang melarang warga muslim memasuki Negeri Abang Sam.

Saat Trump tengah berteriak dengan lantang menolak kedatangan warga muslim dari luar negeri ke AS, ratusan pendukungnya yang hadir dalam kesempatan tersebut lantas menyambutnya dengan teriakan "setuju".

"Kita perlu menutup total pintu masuk bagi muslim ke Amerika Serikat sampai perwakilan negara mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya, mendorong raungan besar dari kerumunan sekitar 500 pendukung setia Trump yang berdiri sebagai bentuk persetujuan.

"Hell yeah!" teriak pria berkaus "Bikers untuk Trump". Di sampingnya, seorang pria berjaket kulit ditutupi lencana angkatan udara mengangkat kedua tangan tinggi ke udara sebagai tanda kemenangan. "Mereka (muslim) harus pulang," seorang wanita berteriak.

Trump selama ini selalu memenangi jajak pendapat terkait dengan pencalonannya di partai tersebut sejak 20 Juli lalu. Sebelumnya, para pakar memprediksi kampanye itu akan menurunkan pamor Trump menyusul pernyataan rasisme terbarunya tersebut.

Namun, berdasarkan wawancara dengan beberapa warga, tampaknya Trump berada di jalur kemenangan. "Aku benar-benar menyukai kejujurannya," kata Steve Connors, siswa SMA berusia 18 tahun yang memilih pada November tahun depan untuk pertama kalinya.

"Dia berbicara bahasa kita," kata David Moreau, seorang veteran tentara berusia 70 tahun, yang telah mendukung kandidat Demokrat dalam setiap pemilihan presiden sejak Lyndon Johnson pada 1964. Tahun depan, suaranya akan pergi ke Donald Trump.

Selain itu, seruan Trump disambut dengan antusias oleh banyak pendukungnya melalui media sosial. "Saya berpikir kita harus melarang setiap muslim datang karena kita tidak bisa mengidentifikasi apa sikap mereka," kata Charlie Marzka, 75 tahun, dari Myrtle Beach, Carolina Selatan.

Trump menyampaikan hal itu setelah hasil sigi terbaru menunjukkan sebagian besar muslim di Amerika menyetujui perlu diberlakukan hukum syariah di AS. Namun Trump mengaku seruannya itu tidak berlaku untuk muslim di dalam negeri, melainkan muslim yang hendak memasuki AS, baik imigran maupun wisatawan.

Selain muslim, Trump sebelumnya mangatakan dalam kampanyenya bahwa 11 juta warga Meksiko dan Amerika Latin lainnya yang disebutnya sebagai Hispanik akan dideportasi olehnya jika nanti ia terpilih menjadi orang nomor satu di AS.

CNN.COM | GUARDIAN.CO. UK | YON DEMA

Berita terkait

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

5 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

6 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

6 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

20 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

20 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya